KABAR JOGLOSEMAR - Indonesia resmi merdeka dari penjajahan pada 17 Agustus 1945. Kemerdekaan tersebut diperoleh setelah para pahlawan berjuang untuk secara nekad melakukan Proklamasi Kemerdekaan.
Ir. Soekarno menjadi sosok yang memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Meski dengan persiapan yang tak panjang, Indonesia akhirnya merdeka!
Baca Juga: Selain Indonesia, 7 Negara Ini Juga Pernah Dijajah Sebelum Merdeka
Terdapat beberapa fakta dibalik proses Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dan berikut adalah tujuh diantaranya.
1. Teks Proklamasi Dirancang di Rumah Orang Jepang
Seorang Perwira Tinggi Kekaisaran Jepang bernama Tadashi Maeda mempersilakan para pahlawan untuk membuat teks proklamasi di kediamannya. Tadashi juga menjamin keamanan para pahlawan dari gangguan dan ancaman pihak Jepang.
Rumah Tadashi Maeda terletak di Jalan Meiji Dori yang saat ini sudah berubah menjadi Jalan Imam Bonjol No. 1.
Saat ini, rumah Tadashi Maeda sudah menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi,
2. Teks Proklamasi Sempat Menjadi Sampah
Siapa sangka bahwa teks proklamasi yang asli sempat dibuang di tempat sampah. Seorang wartawan bernama Burhanuddin Mohammad Diah menemukan teks tersebut di tempat sampah rumah Tadashi Maeda.
Teks yang dibuang tersebut adalah teks tulisan asli Ir. Soekarno atau disebut dengan Teks Proklamasi Klad. Sedangkan teks proklamasi yang diketik ulang oleh Sayuti Melik disebut Teks Proklamasi Otentik.
Teks Proklamasi Klad tersebut kemudian dikembalikan pada negara pada tahun 1992.
Baca Juga: Selain Indonesia, 7 Negara Ini Juga Pernah Dijajah Sebelum Merdeka
3. Dokumentasi yang Minim
Frans Menur menjadi pahlawan yang menyelamatkan bukti dokumentasi pembacaan teks proklamasi. Film dari hasil jepretannya gagal disita oleh tentara Jepang setelah ia berbohong dengan mengatakan film foto sudah diserahkan pada barisan pelopor.
Hanya terdapat tiga foto yang berhasil diabadikan. Ketiga foto itu adalah foto Soekarno membacakan teks proklamasi, pengibaran bendera, dan foto keadaan massa saat upacara.
4. Penyebutan Tahun ‘05
Pada teks proklamasi, penulisan tanggal dibuat menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”. Mengapa bagian tahun tidak ditulis 1945?
Saat itu, Indonesia mengikuti tahun penanggalan zaman pemerintahan Jepang. Pembacaan teks proklamasi sesuai dengan penanggalan tersebut dibuat pada tahun 2605, yang kemudian disingkat menjadi tahun 05.
Baca Juga: Pentagon Bentuk Divisi Baru untuk Penyelidikan UFO
5. Persiapan Upacara yang Seadanya
Upacara kemerdekaan dibuat sangat sederhana, bahkan dengan persiapan yang sangat terbatas.
Pengeras suara dicuri dari stasiun radio milik Jepang, bendera jahitan Fatmawati yang sederhana, dan tiang bambu sebagai tiang bendera dadakan.
Walau begitu, upacara tetap terasa khidmat dan berjalan sesuai dengan rencana.
Baca Juga: 20 Negara Telah Berniat Membeli Vaksin Rusia
6. Rekaman Suara Proklamasi yang Palsu
Mengapa palsu? Suara rekaman yang sering kita dengar adalah rekaman ulang suara Soekarno pada tahun 1951. Yusuf Ronodipuro merupakan orang yang menyiarkan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 melalui siaran radio.
Oleh karena tidak adanya dokumentasi suara proklamasi kemerdekaan, maka Soekarno membuat rekaman ulang di stasiun Radio Republik Indonesia.
Nah itu tadi adalah enam fakta unik tentang proses proklamasi kemerdekaan. Semoga dengan artikel ini, lebih banyak orang yang tahu bahwa kemerdekaan kita tidak diperoleh dengan mudah.***