Network
KABAR JOGLOSEMAR - Kenaikan kasus Covid-19 kembali terjadi di wilayah Indonesia sejak pertengahan bulan Mei 2022 lalu. Presiden Jokowi memprediksi puncak kenaikan ini akan terjadi di minggu kedua bulan Juli (pekan depan).
"Kita tahu kasus per 3 Juli kemarin ada sebanyak 1.614 kasus dan diprediksi puncak kasusnya akan berada di bulan Juli ini, di minggu kedua atau minggu ketiga," kata Presiden Jokowi yang dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet (6/7/2022).
Peningkatan kasus virus corona membuat positive rate nasional yang mulanya 0,5 hingga 0,8 persen menjadi 1,36 persen. WHO menyebut batas aman Covid-19 harus memiliki positive rate berada di bawah 5 persen.
Baca Juga: Achmad Marzuki Resmi Menjadi Pejabat Gubernur Aceh, Simak Penjelasan Kemendagri
Namun, peningkatan ini tetap menjadi kewaspadaan bagi pemerintah, juga masyarakat.
Lantas apa penyebab yang mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia tersebut?
Melansir dari berbagai sumber, tentu ada sejumlah penyebab yang mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
Berikut ini deretan penyebab yang telah dirangkum oleh Kabar Joglosemar:
Baca Juga: Bisa GRATIS Download GTA San Andreas di HP Android? Langsung Klik Link Resmi dan Aman Ini
1. Masuknya Varian Baru BA.4 dan BA.5
Masuknya varian baru BA.4 dan BA.5 rupanya menjadi faktor penyebab peningkatan kasus covid-19 di RI. Dua varian itu disebut-sebut bisa mengelabuhi sistem kekebalan tubuh. Kemampuan itu disebut sebagai escape imunity.
2. Menurunnya Penerapan Protokol Kesehatan Di Berbagai Tempat
Kesadaran masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan cukup menurun. Setelah ada kebijakan lepas masker di ruang terbuka, kebiasaan itu terbawa saat beraktivitas di ruang tertutup.
Dan yang paling terjadi adalah kesadaran prokes saat liburan. Alhasil, persebaran Covid-19 meningkat. DKI Jakarta menjadi wilayah dengan peningkatan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: Sydney Australia Digenangi Banjir, Ribuan Warga Harus Mengungsi
Pemerintah berupaya akan kembali menerapkan PPKM Level 2 di wilayah Jabodetabek.
3. Kesadaran Untuk Melakukan Vaksin Booster
Persentase masyarakat yang mengikuti vaksin booster masih terbilang rendah. Melihat peningkatan kasus yang terus konsisten naik setiap harinya, Pemerintah mendorong agar masyarakat kembali berpartisipasi dalam melakukan vaksin booster.
Jika vaksin booster sudah dilakukan dengan baik, tingkat kekebalan tubuh masyarakat Indonesia juga baik. Diprediksi, puncak dari dua varian baru ini akan terjadi pada pekan kedua atau pekan ketiga bulan Juli mendatang.
Baca Juga: Sydney Australia Digenangi Banjir, Ribuan Warga Harus Mengungsi
"Kalau masyarakat siap dengan (vaksin) booster yang baik, kemungkinan puncaknya (BA.4 dan BA.5) tidak tinggi," ungkap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi melansir dari berbagai sumber.
4. Mobilitas masyarakat semakin produktif
Sejak mulai diadakan kembali WFO bagi para pekerja, mobilitas yang tinggi dan masyarakat kembali beraktivitas secara normal. Hal ini tentu berpengaruh dan menjadi salah satu pemicu penyebaran covid-19 di Indonesia.
Namun, mobilitas yang tinggi dan kembali normalnya aktivitas masyarakat tidak akan menyebabkan kenaikan kasus apabila setiap orang yang terlibat bertanggung jawab untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar.
Baca Juga: Waspada! Covid-19 Naik Lagi, Jokowi Prediksi Puncak Covid-19 Pekan Depan
Termasuk di dalamnya adalah penggunaan masker wajib bagi semua orang dan rajin mencuci tangan.
Pemerintah menghimbau masyarakat agar segera melakukan vaksinasi. Kegiatan vaksinasi ini dianggap sebagai langkah preventif yang mampu menghadapi cepatnya penyebaran virus corona.
Demikian informasi mengenai beberapa kemungkinan yang menyebabkan kenaikan kasus covid-19 di Indonesia belakangan ini. Tetap waspada dimana pun kamu berada. ***
