DIY Jadi Percontohan Nasional Program Stunting dan KB, Peringkat 3 dengan Kasus Stunting Terendah di Indonesia

- 30 Mei 2022, 06:25 WIB
Ilustrasi bayi,kasus stunting di DIY
Ilustrasi bayi,kasus stunting di DIY /Pixabay/TawnyNina

Menurut Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo terdapat 166 akseptor yang melakukan KB dengan metode operasi wanita (MOW).

Pelayanan MOW ini pertama kali digelar di Yogyakarta yang menjadi bentuk keseriusan BKKBN terhadap pengendalian penduduk.

MOW adalah tindakan penutupan kedua saluran telur kanan dan kiri yang membuat sel telur tidak bisa melewati saluran telur, sehingga sel telur tidak dapat bertemu sperma untuk menghindari kehamilan.

Baca Juga: 5 Fakta Terkait Kasus Hilangnya Eril, Anak Ridwan Kamil di Sungai Aare Swiss

“KB penting sekali mencegah stunting. Kunci menurunkan stunting asalkan jumlah anak jangan terlalu banyak dan jaraknya jangan kurang dari 3 tahun. Kalau kurang dari 3 tahun jaraknya cenderung stunting dan autis,” kata Hasto.

Menurut Hasto, DIY berhasil menduduki peringkat 3 terendah dengan kasus stunting. Peringkat pertama dan kedua adalah Bali dan DKI.

Oleh karena itu, DIY menjadi percontohan nasional program stunting dan KB.

Baca Juga: Inilah 3 Titik Rute Berenang di Sungai Aare, Lokasi Putra Ridwan Kamil Hilang Terseret Arus

Di sisi lain Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin menjelaskan bahwa pelaksanaan Gebyar Pelayanan KB MOW ini merupakan rangkaian acara untuk menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29.

Dalam rangkaian acara tersebut DIY juga akan menyediakan pelayanan semua metode kontrasepsi kepada 10.223 akseptor.

Halaman:

Editor: Michael L W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah