Baca Juga: LTMPT Sebut Ada 313 Peserta SBMPTN Didiskualifikasi, Ini Alasannya
Mendengar itu, dirinya lantas merobek surat edaran dan membuangnya. Bahkan Bupati Solok itu mengancam untuk menurunkan jabatan kepala puskesmas.
"Nonaktifkan dia. Sekarang ini semua ganti yang ada di sini," katanya seraya menunjuk kepala puskesmas.
Tak cuma itu dirinya juga sempat memperlihatkan daftar pegawai yang menolak kerja dengan tanda tangan dengan materai.
Terkait dengan peristiwa tersebut, Epyardi meminta maaf kepada masyarakat jika pelayanan di Puskesmas Tanjung Bingkung selama ini tidak maksimal.
“Saya memang orangnya seperti ini, tegas. Tapi ini semua untuk rakyat saya. Kalau ada masyarakat dipermainkan oleh pejabat atau ASN ini tolong laporkan ke saya," kata Epyardi.
Baca Juga: Prabowo Tawari Azka Corbuzier Masuk Militer, Netizen: Auto Diterima
"Sebagai bupati mohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Solok, khususnya atas pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Tanjung Bingkuang," katanya.
Pihaknya berjanji kasus UGD tutup di wilayahnya termasuk puskesmas itu tak terjadi lagi. Bupati Solok itu juga menyebut sudah memerintahkan Kabag Pemerintahan untuk menjadi bahan pertimbangan memberikan mereka sanksi yang tegas pada kasus ini. ***