Selain itu, Netanyahu dituduh salah menangani krisis akibat virus corona dan kejatuhan ekonomi yang menimpa Israel.
Golongan anti-Netanyahu merayakan berakhirnya 12 tahun kepemimpinannya dengan menduduki kediamannya di Yerusalem. Dalam demonstrasi tersebut, bertuliskan ‘Bye bye. Bibi, Bye Goodbye’ pada spanduk yang dibawa.
Hal yang berbeda dirasakan oleh para pendukung Netanyahu. Mereka sulit menerima fakta bahwa kepemimpinan Netanyahu yang sering mereka sebut ‘King Bibi’ ini akan berakhir.
Pendukung Netanyahu marah atas sikap yang kurang adil kepada pemimpin yang mereka anggap telah mendedikasikan kepemimpinannya untuk keamanan Israel dan menjadi benteng melawan tekanan internasional untuk setiap langkah dalam menghadapi Palestina.
Baca Juga: Sebelum Ditangkap Polisi, Anji Sempat Tuliskan Cuitan di Twitter: Lebih Baik Pakai Narkoba Sendiri
Bahkan, di era Netanyahu lah kesepakatan diplomatik dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan, dapat tercapai.
Kabinet baru akan dilantik setelah mosi tidak percaya Knesset (perhimpunan) yang diperkirakan akan dimenangkan oleh pemimpin opoisisi tengah, Yair Lapid, dan juga Naftali Bennett yang berasal dari golongan ultra-nasionalis.
Rencananya, mereka akan memimpin pemerintahan yang terdiri dari partai-partai dari berbagai macam spektrum politik.
Selain itu, untuk pertama kalinya, mereka akan mewakili 21 persen minoritas Arab di Israel.