Viral Wisatawan Dipaksa Sewa Jip Saat Akan ke Petilasan Mbah Maridjan, Ini Klarifikasi Pihak Asosiasi

- 2 Juni 2021, 13:21 WIB
Ilustrasi jip di kawasan wisata Merapi, Sleman, Jogja
Ilustrasi jip di kawasan wisata Merapi, Sleman, Jogja /Kabar Joglosemar/Birgita Feva

KABAR JOGLOSEMAR - Media sosial kembali diramaikan dengan keluhan soal tempat wisata di Jogja. Kali ini keluhan datang dari wisatawan yang mengaku dipaksa sewa jip dan curhat di laman Facebook ICJ.

Kejadian ini terjadi pada 30 Mei 2021 lalu petilasan Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Jogja yang dialami wisatwan bernama Iqbal Basyari.

Menanggapi hal itu, Pengiat Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) mencoba mengklarifikasi masalah yang sebenarnya terjadi. Baik pihak asosiasi dari sisi barat maupun timur menyayangkan kejadian itu.

Menurut Bambang Sugeng, kejadian ini bukanlah kali pertama bahkan terus berulang. Alasannya lantaran ada oknum yang seolah nebeng dengan usaha jip yang memang jadi wisata di kawasan itu.

Baca Juga: Kabar Baik bagi UMKM, Plafon KUR Tanpa Jaminan Bisa Sampai Rp 100 Juta

"Jadi itu intinya hanya oknum karena mereka membuat parkir terus nyetop mobil yang lain diharapkan parkir di situ nanti silakan ngojek atau ngejip. Kita tidak ada kaitannya," kata Bambang Sugeng kepada KabarJoglosemar.com pada Rabu, 2 Juni 2021.

"Dari asosiasi AJWLM tidak ada kerjasama tidak ada kaitan dengan mereka," tegas dia.

Menurut Bambang, kasus ini terjadi berulang kali dan justru dirasa merugikan apalagi kebetulan tempat oknum tersebut memang berada tak jauh dari posko resmi anggota yang tergabung dalam AJWLM.

"Tidak ada kaitannya dengan Basecamp 86 itu. Kebetulan memang tempat ngetem dekat di situ. Oknumnya ngetem di selatannya. Mereka semacam di pintu gerbangny," ucap Bambang.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Ancaman Siklon Tropis Choi-Wan di Pesisir Jatim

Bagi Sugeng, kejadian ini tentu saja mencoreng citra wisata jip pada umumnya juga bahkan yang termasuk dalam anggota AJWLM mengingat situasi mereka yang terdampak pandemi belum sepenuhnya pulih namun dapat terpaan isu miring.

"Itu oknum warga. Secara nggak langsung di postingan itu menitikberatkan ini kok jip seenaknya padahal tidak begitu. Ini kan yang berbuat calo, AJWLM sama sekali nggak tahu. Jadi ini lepas dari dunia mereka," tutur Bambang.

Menanggapi hal itu, pengurus AJWLM sisi barat Daldiri juga mengaku juga menyayangkan adanya oknum yang mencari kesempatan hingga akhirnya mencoreng citra wisata jip di wisata seputar Merapi, Sleman, Jogja.

"Kalau orang jip AJWLM nggak gitu ada SOPnya. Itu diluar dari komunitas kami. Tentu ini sangat disayangkan kenapa bisa begitu. Mungkin karena pandemi sepi terus memanfaatkan hal itu dan tidak berpikir panjang," kata Daldiri.

Baca Juga: Shim Su Ryeon, Bae Ro Na, dan Joo Seok Hoon Berduka di Penthouse 3, Ada Apa?

"Rekan jip dirugikan padahal mereka bukan orang jip. Kalau bisa berkembang begini kasihan mereka (anggota) yang nggak tahu," imbuh dia.

Pengelola AJWLM wilayah timur, Sugeng menyebut bahwa akan ada klarifikasi lebih lanjut yang bakal disampaikan oleh pihak Dinas pariwisata Sleman esok. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak dinas terkait hal itu. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah