Peringatan 15 Tahun Gempa di Jogja dan Jateng, BPPTKG: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat

- 27 Mei 2021, 23:07 WIB
Guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi/
Guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi/ // Instagram.com/@susidarto

KABAR JOGLOSEMAR - Peristiwa gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah DIY, terutama Kabupaten Bantul, dan Jawa Tengah bagian selatan pada 27 Mei 2006 atau 15 tahun lalu menyimpan sejumlah memori bagi BPPTKG.

Salah satu yang kenangan yang terlupakan adalah meningkatnya aktivitas Gunung Merapi saat itu.

Bencalan alam gempa bumi pada hari Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 5.54 WIB dengan kekuatan 5.9 Mw saat itu membuat perhatian masyarakat yang semula tertuju pada Gunung Merapi yang berada pada fase erupsi, beralih ke Bantul.

Baca Juga: Peneliti di Thailand Meneliti Darah Biawak Jadi Obat Corona dan Kanker

Sebab, gempa tektonik dahsyat yang diperkirakan bersumber di Sesar Opak itu tiba-tiba terjadi, yang menyebabkan ribuan korban jiwa dan kerugian harta benda sangat besar.

Dikutip Kabar Joglosemar dari akun Instagram @BPPTK yang diunggah pada hari Kamis, 27 Mei 2021, BPPTKG menyebutkan bahwa setelah terjadi gempa tersebut, kecepatan pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi meningkat bahkan semakin tidak stabil.

Hal ini berakibat pada frekuensi kejadian awanpanas meningkat tajam dari 26 menjadi 94 kejadian setiap hari.

"Gempa Yogyakarta ini terbukti memberikan pengaruh besar pada aktivitas Gunung Merapi dan daerah rawan gempa bumi di DIY dan Jawa Tengah. Berdasarkan pengalaman yang telah terjadi, mempersiapkan dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi bencana menjadi sangat pentingam," tulis BPPTKG dalam akun instagramnya.

Baca Juga: Heboh Soal Harga Pecel Lele Mahal di Malioboro, Warga Twitter: Jauh-Jauh ke Jogja Kok Nyari Pecel Lele!

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x