Network
KABAR JOGLOSEMAR - Sebuah tim peneliti dari sebuah universitas kenamaan di Thailand, Universitas Mahidol, meneliti darah biawak yang nantinya dapat digunakan sebagai obat dari virus corona dan juga kanker.
Seperti yang diketahui, kadal memiliki sistem imun yang kuat meski hidup di perairan yang kotor dan memakan daging yang busuk. Oleh karenanya, para ilmuwan ini ingin mengungkap rahasia pertahanan hidup dari biawak.
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Mahidol, Profesor Jitkamol Thanasak, memimpin tim peneliti ini untuk mempelajari karakteristik protein yang menjadi bagian dari imun biawak. Hal ini dikarenakan protein dapat menghambat pertumuhan sel kanker dan juga beberapa bakteri lainnya.
Profesor Thanasak yang juga merupakan alumni dari Universitas Utrecht, Belanda ini, mengungkapkan bahwa ia memiliki visi yang sangat ambisius perihal manfaat apa saja yang dapat diberikan biawak kepada umat manusia.
“Darah biawak menawarkan sumber harapan yang alternative bagi umat manusia,” ujar Thanasak, dikutip Kabar Joglo Semar dari portal berita Metro UK pada 27 Mei 2021.
Baca Juga: 5 Daerah Tujuan Mudik Alami Peningkatan Kasus Corona
Dalam pelaksanaannya, Profesor Thanasak juga mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan izin dari pemerintah Thailand untuk mengambil sampel darah dari hewan tersebut. Hal ini dikarenakan bahwa spesies biawak sangat dilindungi di Thailand.
Pada proses penelitiannya, Profesor Thanasak mengatakan bahwa ia bersama timnya hanya mengambil sedikit sampel darah biawak, lalu kemudian dilepaskan kembali ke alam liar.
