Dukung Penyelesaian Pandemi Global Lewat Vaksinasi, Jokowi: No One is Safe Until Everyone is

- 22 Mei 2021, 08:15 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan kesenjangan akses vaksin Covid-19 dalam KTT Kesehatan Global pada Jumat, 21 Mei 2021
Presiden Jokowi menyampaikan kesenjangan akses vaksin Covid-19 dalam KTT Kesehatan Global pada Jumat, 21 Mei 2021 /YouTube/Sekretariat Presiden

KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo mendesak kerjasama global dalam rangka penyelesaian pandemi Covid-19 ini.

Pasalnya dunia kini dihadapkan pada dua masalah krusial mulai dari tantangan menghadapi varian baru virus Covid-19 sampai dengan kesenjangan akses vaksin Covid-19.

Menurut Jokowi, pandemi hanya dapat ditangani secara global apabila seluruh negara dapat pulih sepenuhnya dari penyebaran pandemi.

Baca Juga: Ramai di Medsos, Umi Pipik Akhirnya Angkat Bicara Perihal Isu Poligami Mendiang Suami

“Saya harus kembali mengingatkan kita semua bahwa kita hanya akan betul-betul pulih dan aman dari Covid-19 jika semua negara juga telah pulih. No one is safe until everyone is,” kata Jokowi dalam pidato virtual di KTT Kesehatan Global, pada Jumat malam, 21 Mei 2021.

Tantangan terkait kesenjangan vaksinasi harus segera diatasi. Pasalnya saat sejumlah negara mulai melakukan vaksinasi bagi kelompok berisiko rendah, yakni anak-anak dan usia belia, hanya sebanyak 0,3 persen pasokan vaksin untuk negara berpenghasilan rendah.

Kesenjangan tampak menjadi semakin nyata saat 83 persen pasokan vaksin global telah diterima negara-negara kaya, sementara 17 persen sisanya diterima negara-negara berkembang di mana terdapat di dalamnya 47 persen populasi dunia.

“Untuk itu kita harus melakukan langkah nyata yaitu, dalam jangka pendek, kita harus mendorong lebih kuat lagi doses sharing melalui skema Covax Facility,” kata Presiden.

Baca Juga: Klik Laman https://cekbansos.kemensos.go.id, Bisa Dapat Rp300 Ribu

Adapun dalam jangka panjang, masyarakat global harus dapat melipatgandakan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan global dan membangun ketahanan kesehatan.

Hal tersebut tentunya memerlukan peningkatan kapasitas produksi secara kolektif melalui alih teknologi dan investasi.

“Jika isu kapasitas produksi dan distribusi vaksin tidak segera ditangani saya khawatir akan semakin lama kita dapat menyelesaikan pandemi ini,” ucapnya.

Presiden juga ingin negara anggota G-20 harus memberikan dukungan bagi peningkatan produksi dan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.

Baca Juga: The Penthouse 3 Segera Tayang, Ini Bocoran Nasib dr Ha Yoon Cheol di Penjara

Bicara soal itu, upaya Indonesia dilakukan dengan cara mendukung penuh proposal TRIPS Waiver yang mengusulkan untuk sementara waktu melepaskan kewajiban dalam melindungi hak kekayaan intelektual terkait pencegahan, penanganan, atau pengobatan Covid-19.

Oleh karena itu, Jokowi juga berharap agar negara-negara anggota G-20 lainnya juga bisa memberikan dukungan yang sama.

“Sebagai produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara, Indonesia siap untuk menjadi hub bagi peningkatan produksi vaksin di kawasan,” imbuh Presiden.

Jokowi juga mendorong G-20 bekerja sama secara global untuk ambil bagian membangun arsitektur ketahanan kesehatan global yang kokoh untuk dapat menghadapi ancaman serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Cek Saldo dan Tarik Tunai Lewat ATM Link Per 1 Juni 2021 Berbayar, Netizen: Dimana Kolaborasinya? 

“Prinsip-prinsip dalam Deklarasi Roma sangat penting untuk ketahanan kesehatan global. Namun, prinsip tersebut tidak akan berarti jika tidak diterapkan secara konkret. Implementasi adalah kunci dan dunia hanya bisa pulih serta menjadi lebih kuat jika kita melakukannya bersama. Recover together, recover stronger,” pungkas Jokowi. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah