UNRWA Minta Jalur untuk Saluran Bantuan Kemanusiaan di Gaza Dibuka

- 20 Mei 2021, 10:10 WIB
Foto ilustrasi perjuangan Palestina di jalur Gaza
Foto ilustrasi perjuangan Palestina di jalur Gaza //pixabay /

KABAR JOGLOSEMAR - Fasilitas kesehatan di jalur Gaza memprihatinkan di tengah kecamuk konflik Israel dan Palestina yang meletus pada 10 Mei lalu.

Berdasarkan laporan AP News, rumah sakit mulai kewalahan dengan gelombang korban tewas dan terluka akibat pemboman Israel.

Banyak obat-obatan penting dengan cepat habis di wilayah pesisir kecil yang diblokade, begitu pula bahan bakar untuk menjaga aliran listrik.

Baca Juga: Ganjaran Pahala Berlipat! Ini Keutamaan Serta Bacaan Niat Puasa di Bulan Syawal yang Dilakukan 6 Hari

Sebelumnya satu-satunya laboratorium pengujian virus corona telah hancur dalam serangan. Tak cuma itu, dua dokter juga sikabarkan tewas akibat serangan antara Hamas dan Israel.

Sekarang fasilitas kesehatan berjuang untuk menangani korban perang dan kebutuhan sehari-hari dari 2 juta orang Gaza.

"Ini adalah krisis lapis demi lapis. Dan tidak pernah ada cukup waktu di antara setiap krisis untuk membangun kembali," kata Matthias Schmale, direktur UNRWA di Gaza dikutip dari AP News.

"Sistem (perawatan kesehatan) secara bertahap melemah secara signifikan. Saya tidak akan mengatakan itu runtuh, tetapi semakin dekat."

Baca Juga: Hamas Berharap Gencatan Senjata Antara Israel dan Palestina Segera Terjadi

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 227 warga Palestina, termasuk 64 anak-anak, telah tewas dalam serangan udara dan lebih dari 1.600 lainnya luka-luka. Dua belas orang di Israel telah terbunuh oleh roket.

Halaman:

Editor: Galih Wijaya

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x