Ini Alasan Negara-Negara Arab Terkesan Pasif Saat Israel Gempur Palestina

- 18 Mei 2021, 10:18 WIB
Situasi salah satu rumah rusak akibat konflik Israel dan Palestina
Situasi salah satu rumah rusak akibat konflik Israel dan Palestina /Twitter/@MuathHumaid

KABAR JOGLOSEMAR- Saat ini mata dunia sedang tertuju pada pertempuran dua negara yaitu Israel dan Palestina.

Serangan yang dilakukan Israel sejak Ramadhan lalu telah membuat banyak korban warga Palestina berjatuhan, beberapa diantaranya bahkan ada yang meninggal dunia.

Di tengah serangan Israel yang terus menerus tanpa henti, tidak terlihat negara-negara Arab turut aktif meredam konflik antara dua negara tersebut.

Baca Juga: Ariana Grande Menikah dengan Dalton Gomez, Acara Pernikahan Digelar Tertutup

Apa yang membuat negara-negara Arab seolah tidak dapat berbuat banyak untuk menyelesaikan konflik di jalur Gaza ini ?

Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Sahide mengatakan, diamnya negara-negara Arab terhadap konflik Israel-Palestina karena negara-negara Arab memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap Amerika Serikat.

Sementara Amerika Serikat memiliki lobi kuat Yahudi untuk menjaga politik luar negerinya, terutama dalam konflik Israel-Palestina.

Dengan kondisi ini, Palestina tidak memiliki dukungan politik dan strategi perjuangan yang kuat seperti Israel.

"Palestina tidak mempunyai strategi perjuangan seperti Yahudi dulu sewaktu awal menggagas untuk mendirikan negara Yahudi (Israel)," terang Suhedi.

Baca Juga: Alasan Menikah di Bulan Syawal, Ini Sunah dari Rasulullah Hingga Berkah yang Didapatkan

Suhedi menambahkan, orang-orang Yahudi saat itu melakukan penggalangan dana, mendekati negara-negara yang berpengaruh di kancah dunia.

Selagi AS menjadi negara superpower dan negara-negara Islam mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap Amerika, maka Israel akan terus melakukan aksi brutalnya terhadap warga Palestina.

Negara-negara Arab harus mengurangi tingkat ketergantungan terhadap AS dengan cara mengembangkan sains, teknologi, dan ilmu pengetahuan.

Konflik Israel-Palestina tidak bisa diselesaikan dengan perang dan aksi militer, karena Israel merupakan salah satu negara dengan alat militer terbaik di dunia.

Seperti Dikutip dari laman NBC News, massa dari komunitas Arab dan Yahudi memukuli orang dan membakar mobil dalam gelombang kerusuhan komunal.

Baca Juga: Perkembangan Konflik Israel dan Gaza, 200 Warga Palestina Tewas dalam Seminggu

Saat konflik meningkat dan jumlah korban tewas kian bertambah menjadi 90 orang, para pemimpin politik di Israel mendesak diakhirinya aksi anarkis di jalan-jalan kota yang melibatkan etnis campuran di seluruh negeri.

Para pejabat Israel dan Palestina menyampaikan bahwa setidaknya 115 warga Palestina, termasuk 27 anak-anak dan 8 warga Israel tewas setelah militer Israel membombardir Jalur Gaza dan kelompok militan Hamas melanjutkan serangan roketnya ke Israel.

Pada hari Jumat lalu (14/5/21), pasukan darat Israel ikut bergabung dalam penembakan di Gaza, langkah ini yang mewakili eskalasi besar dari konflik tersebut.

Baca Juga: Bella Hadid Ungkap Warna Rambutnya adalah Jati Dirinya Sebagai Keturuna Palestina

Saat ini tekanan substansial pada Presiden Amerika, Joe Biden untuk segera bertindak atas dasar kemanusiaan, tidak hanya muncul dari organisasi HAM dan pendukung Republik Israel, namun juga dari sayap kiri partainya sendiri

Biden menyatakan dukungan yang tak tergoyahkan untuk keamanan dan hak sah Israel dalam membela diri dan rakyatnya, sekaligus melindungi warga sipil.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x