Perkembangan Konflik Israel dan Gaza, 200 Warga Palestina Tewas dalam Seminggu

- 18 Mei 2021, 09:23 WIB
Situasi salah satu rumah rusak akibat konflik Israel dan Palestina
Situasi salah satu rumah rusak akibat konflik Israel dan Palestina /Twitter/@MuathHumaid

KABAR JOGLOSEMAR - Sebanyak dua ratus warga Palestina, termasuk 59 anak-anak tewas dalam seminggu dalam serangan di Gaza.

Serangan itu dilakukan ketika Benjamin Netanyahu mengisyaratkan pemboman Israel akan terus berlanjut meskipun tekanan global meningkat untuk menghentikan pertumpahan darah.

Setelah perbincangan telepon dengan Netanyahu pada Senin sore, Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pernyataan untuk pertama kalinya menyatakan dukungan untuk gencatan senjata.

Baca Juga: Terkumpul Rp 1,5 Miliar Lebih, Donasi untuk Keluarga Birgaldo Sinaga Ditutup

Meski begitu, pihaknya tidak mengatakan hal itu harus dilakuian dengan segera.

"Presiden menegaskan kembali dukungan tegasnya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu," jelas sebuah pernyataan dikutip dari The Guardian.

"Dia mendorong Israel untuk melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah. Kedua pemimpin membahas kemajuan dalam operasi militer Israel terhadap Hamas dan kelompok teroris lainnya di Gaza."

"Presiden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu," imbuh pernyataan itu.

Baca Juga: Anak Pedangdut Rita Sugiarto Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Menurut laporan Israel menunjukkan bahwa pasukan Israel ingin melanjutkan operasi militer mereka selama satu atau dua hari sebelum mundur.

Sementara itu, AS memblokir, untuk ketiga kalinya dalam seminggu, adopsi pernyataan bersama dewan keamanan PBB yang menyerukan penghentian kekerasan Israel dan Palestina.

Pada Senin pagi, pesawat tempur melancarkan serangan udara yang lebih berat di Kota Gaza, mengguncang blok apartemen.

Tidak jelas berapa banyak orang yang mungkin terbunuh. Selama sepekan terakhir, serangan Israel telah menghancurkan sebuah klinik kesehatan, rumah seorang pekerja bantuan, menewaskan dua dokter, menghancurkan menara tempat tinggal bertingkat tinggi.

Baca Juga: Bantah Rumor Kencan dengan Hyebin MOMOLAND, Marco Minta Maaf

Sementara itu dari pihak Israel, sepuluh orang, termasuk dua anak terbunuh oleh militan yang telah meluncurkan lebih dari 3.000 roket selama sepekan terakhir.

Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi yang lama bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas, mengatakan pada hari Senin bahwa gencatan senjata dapat dicapai.

"Harapan masih ada bahwa aksi kolektif bisa mengakhiri konflik," katanya kepada wartawan.

Namun, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu malam, Netanyahu mengatakan serangan militer akan memakan waktu. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x