Network
KABAR JOGLOSEMAR – Saat Idul Fitri, nafsu makan biasanya tidak terkontrol. Alhasil, alih-alih sehat, kita justru malah sakit.
Namun tenang saja, kita tetap masih bisa berusaha untuk tetap sehat meski banyak makan saat Idul Fitri.
Dikutip Kabar Joglosemar.com dari laman Only My Health, berikut ini merupakan tips tetap sehat selama Idul Fitri:
Baca Juga: Sebanyak 1.176 Pengaduan Soal THR ke Posko THR Kemenaker
1.Makan makanan ideal
Ideal dalam artian memiliki kandungan gizi yang seimbang, yakni protein, vitamin, karbohidrat, serat, dan juga lemak.
Meski ketika Idul Fitri kebanyakan makanan berupa camilan dan makanan berlemak, Anda tetap harus mengonsumsi sayuran, buah, dan makanan sehat lainnya.
2.Kurangi konsumsi garam
Hindari makan makanan yang mengandum garam terlalu tinggi. Kadar garam yang tinggi tidak baik untuk Kesehatan terutama untuk jantung dan tekanan darah.
Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Syawal, Setara Puasa Setahun Penuh
3.Jaga gula darah
Makanan manis biasanya sangat berlimpah saat Idul Fitri. Begitu juga dengan minuman manis.
Oleh karena itu, Anda harus mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis agar level gula darah Anda tetap terkontrol.
4.Hindari makanan berminyak
Setelah satu bulan berpuasa, perut kita sudah menyesuaikan dengan ritme makan seperti itu.
Oleh karena itu, jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak karena dapat merusak jaringan di perut dan juga sistem pencernaan.
Baca Juga: Cair Sebelum Lebaran, Segera Cek Bansos dengan Nomor KTP di Laman Ini
5.Makan secukupnya
Biasanya, orang akan melampiaskan nafsu makannya selama bulan Ramadhan pada Idul Fitri. Ditambah lagi, saat Idul Fitri akan banyak makanan yang tersedia.
Hindari makan terlalu banyak, makanlah secukupnya karena makan berlebihan juga tidak baik untuk Kesehatan.
6.Minum banyak air
Jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Hal ini karena setelah 30 hari berpuasa, level glikogen akan meningkat dan dapat diturunkan kembali dengan banyak minum air putih.
Demikianlah enam tips tetap sehat ketika hari raya Idul Fitri tiba. Kesehatan mahal harganya, jadi alangkah baiknya mencegah daripada mengobati.***
