Cegah Pemudik Masuk Jogja, Operasi Razia 24 Jam Akan Dilakukan di Semua Perbatasan

- 1 Mei 2021, 13:50 WIB
Ilustrasi Mudik Lebaran 2021
Ilustrasi Mudik Lebaran 2021 /Sumber: Pixabay/jozuedouglas
 
KABAR JOGLOSEMAR - Sudah jauh hari pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik bagi masyarakat. Untuk menindaklanjuti keputusan pemerintah pusat itu, Pemda DIY akan melakukan razia selama 24 jam di semua perbatasan atau pintu masuk Jogja.
 
Larangan mudik itu sendiri berlaku mulai 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021. Tujuan dari larangan mudik adalah untuk mencegah peningkatan kasus aktif dan positif Covid-19 seperti pada libur-libur sebelumnya.
 
"Untuk mengantisipasi agar tidak ada pemudik yang masuk ke Jogja, strategi yang diambil oleh Pemerintah DIY dengan cara melakukan operasi razia selama 24 jam di setiap perbatasan. Hal ini duntuk mengantisipasi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi," kata Kadarmanta Baskara Aji, Sekretaris Daerah DIY, dilansir Kabar Joglosemar dari Humas DIY pada Sabtu 1 Mei 2021.
 
 
Menurut Baskara Aji, langkah yang diambil Pemda DIY tersebut untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi dalam rapat dengan para kepala daerah seluruh Indonesia secara virtual pada Rabu 28 April 2021.
 
Pada kesempatan itu, menurut Baskara Aji, Presiden Jokowi menyampaikan dua hal penting mendekati Idul Fitri 2021. Pertama, terkait masalah Covid-19 dan terkait masalah ekonomi.
 
Untuk masalah Covid-19, menurut Presiden Jokowi, dalam dua minggu terakhir telah terjadi gelombang Covid-19 yang kedua di India. Presiden Jokowi meminta masyarakat agar tidak boleh lengah karena hari besar.
 
 
"Mendekati  hari besar, biasanya pemudik sampai berjuta-juta orang. Hal ini dikhawatir akan terjadi ledakan kasus gara-gara mudik,” kata Baskara Aji mengutip Presiden Jokowi.
 
Sementara perkembanganCovid-19 di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan saat libur panjang. Pada libur Idul Fitri 2020 terjadi peningkatan 68–93 persen kasus Covid-19, pada libur Agustus 2020 juga naik 58–119 persen (Hari Kemerdekaan dan Tahun Baru Islam), libur Oktober naik 37–95 persen dan libur Natal dan Tahun Baru naik 37–78 persen.
 
Untuk itu Presiden Jokowi meminta kepala daerah agar selalu mensosialisaikan larangan mudik dan tidak perlu melakukan perjalanan pulang dari tempat masing-masing.
 
 
Sedangkan terkait masalah ekonomi, menurut Baskar Aji,Presiden Jokowi menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini sudah mulai membaik.
 
Presiden berharap seluruh pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera merealisasikan alokasi anggaran yang ada, baik alokasi anggaran dari pusat maupun anggaran asli daerah, termasuk Kementrian dan Lembaga agar segera membelanjakan anggaran yang ada.
 
Selain menyangkut dua masalah tersebut, menurut Baskara Aji, Presiden Jokowi juga menghimbau, agar tidak boleh ada stok vaksin yang disimpan oleh Dinas Kesehatan di daerah. Stok hanya boleh tersimpan 5 persen.
 
"Vaksin yang diterima harus segera diberikan kepada mereka yang menjadi prioritas penerima vaksin tahap dua, mulai dari petugas pelayanan publik, lansia, pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah-ASN, pekerja keamanan, pekerja pariwisata, pekerja transportasi publik, atlit, wartawan dan pekerja media," katanya.***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x