Soal Penangkapan Munarman, Ferdinand Hutahaean : Polisi Punya Alat Bukti

- 28 April 2021, 20:59 WIB
Ferdinand Hutahaean .
Ferdinand Hutahaean . /twitter.com/@ferdinandhutahaean3

KABAR JOGLOSEMAR - Penangkapan mantan petinggi FPI Munarman di kediamannya oleh Densus 88 pada Selasa, 27 Apirl 2021, memunculkan sikap pro dan kontra di masyarakat. Ada yang mendukung dan ada pula yang menolak dengan alasan masing-masing.

Bagi mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Polri bekerja berdasarkan alat bukti serta melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai amanat UU Polri. Dan bagi rakyat yang cinta negerinya akan bersama mendukung Polri.

Baca Juga: Member yang Ingin Diajak JHope BTS untuk Menghabiskan Waktu Seharian

"Lu mau percaya atau ngga percaya juga ngga ada pengaruhnya. Polri bekerja tak butuh hrs kamu percaya. Polri akan terus bekerja sesuai amanat UU POLRI melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dan rakyat yang waras, yg cinta negerinya akan bersama dgn Polri," kata Ferdinand Hutahaean dikutip Kabar Joglosemar dari akun twitternya, @FerdinandHaean3 pada Rabu 28 April 2021.

Hal itu disampaikan Ferdinand menanggapi pernyataan sejumlah politisi, akademisi dan pengamat yang mengaku tidak percaya Munarman terlibat dalam tindak pidana terorisme.

Andi Arief, petinggi Partai Demokrat, misalnya, mengaku tidak percaya Munarman terlibat dalam tindakan terorisme sebagaimana alasan Polri menangkapnya.

Dalam akun twitter @Andiarief_yang dikutip Kabar Joglosemar, Andi Arief mengatakan bahwa Munarman adalah teman baiknya, dan ia tidak yakin dia (Munarman) terlibat terorisme.

"Aparat harus adil dan memiliki bukti kuat untuk menteroriskan Munarman. Jika tidak terbukti, harus dilepas. Munarman kawan baik saya, saya tidak yakin dia terlibat terorisme. Dia pasti kuat mengahadapi persoalan ini. Tugas kita mengawal ini agar ada keadilan," tulis Andi Arief dalam akun twitternya @Andiarief_.

Baca Juga: Perubahan Jungkook BTS Setelah Bertemu Hyung-nya

Menurut Ferdinand Hutahaean, bila ada akademisi, politisi, aktivis dan siapa pun yang mengaku tidak percaya Munarman teroris, abaikan saja dan anggaplah semua itu sebagai meriam bambu yang bising.

Sebab, negara tidak butuh mereka harus percaya, karena Polri butuh barang bukti, saksi,data dan lain-lain untuk menindak para teroris.

"Jika ada akademisi, politisi, aktivis atau siapapun yg bicara : “Saya tak percaya Munarman teroris, sy kenal dia, dia teman sy.” Abaikan, anggap dia meriam bambu, cm bising. Negara tak butuh mrk hrs percaya, Polisi butuh barang bukti, saksi, data dll utk menindak para teroris," kata Ferdinand Hutahaean dalam akun twitternya.

Bahkan menurut Ferdinand bila ada pihak yang menuding penangkapan Munarman adalah politis, maka ia menyarankan Polri agar tidak ragu memasukkan mereka ke dalam kelompok simpatisan teroris yang punya watak radikal. Mereka juga bisa dianggap sebagai musuh negara yang harus dibasmi.

Baca Juga: Viral Video Penampakan Awan Bentuk Kapal Selam Disebut Mirip KRI Nanggala 402

"Kalau ada yang menuding penangkapan Munarman adalah politis, saya sarankan dan jangan ragu memasukkan manusia sprt itu kedalam kelompok simpatisan teroris yg punya watak radikal. Mrk musuh negara yanf hrs dibasmi..!!," kata Ferdinand Hutahaean. (Philipus Jehamun)

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x