Soal Vaksin Nusantara, Dahlan Iskan: Bapaknya Amerika, Ibunya Indonesia

- 24 April 2021, 07:35 WIB
Eks Menteri BUMN, Dahlan Iskan minta publik tak sepenuhnya anggap Vaksin Nusantara sebagai produk asing, tapi anggap bapaknya Amerika dan ibunya Indonesia.
Eks Menteri BUMN, Dahlan Iskan minta publik tak sepenuhnya anggap Vaksin Nusantara sebagai produk asing, tapi anggap bapaknya Amerika dan ibunya Indonesia. /Tangkapan Layar YouTube.com/Najwa Shihab
 

KABAR JOGLOSEMAR - Polemik terkait vaksin Nusantara belum mereda. Hal ini terkait dengan asal-usul penelitian maupun peneliti vaksin tersebut yang disebut-sebut sebagian besar berasal dari Amerika Serikat (AS) sehingga tidak layak vaksin Nusantara disebut sebagai vaksin karya anak bangsa.

Namun, menurut mantan Menteri BUMN Dahla Iskan, tidak semua penelitian dan pengembangan vaksin Nusantara dilakukan oleh asing, dalam hal ini Amerika. Karena ada juga orang Indonesia yang terlibat di dalamnya.

Karena itu, Dahlan Iskan menyebut vaksin Nusantara itu bapaknya dari Amerika dan ibunya dari Indonesia.

Baca Juga: Bangun Kurikulum SMK Berbasis Link and Match, Sejumlah Industri Besar Dilibatkan

"Saya anggap vaksin nusantara bapaknya Amerika, ibunya Indonesia. (Vaksin) ini jangan dianggap sepenuhnya asing karena mereka (peneliti Amerika Serikat) mempercayai orang-orang Indonesia karena orang Indonesia kebetulan sudah mempelajari hal itu juga," ujar Dahlan Iskan dikutip Kabar Joglosemar dari acara matanajwa yang diunggah di akun Instagram @matanajwa pada Jumat 23 April 2021.

Menurut Dahlan Iskan, pengadaan vaksin Nusantara atau apa pun namanya merupakan prioritas berikutnya setelah prioritas sebelumnya berupa pengadaan vaksin massal yang didatangkan dari luar negeri.

"Kalau soal prioritas sebetulnya tinggal sudut pandangnya. Prioritas yang pertama adalah untuk yang massal dan sudah dilakukan dengan impor vaksin Sinovac dari China dan sebagainya. Sementara prioritas berikutnya adalah dengan memproduksi vaksin di dalam negeri dan itu menurut saya harus diprioritaskan," kata Dahlan Iskan.

Baca Juga: Alex Rins Merasa Diremehkan Para Rivalnya di MotoGP

Vaksin Nusantara ini menuai polemik karena dalam proses penelitiannya melibatkan perusahaan dan peneliti asing yakni dari Amerika Serikat.⁣⁣ Untuk mengembalikan proses penelitian agar benar-benar merupakan karya anak bangsa, maka dibuat Nota Kesepahaman antara BPOM, TNI AD dan Kemenkes yang menyatakan bahwa penelitian vaksin ini akan dilanjutkan di RSPAD Gatot Soebroto dengan memenuhi kaidah ilmiah dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. ⁣

Menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, penelitian vaksin Nusantara adalah penelitian berbasis layanan.⁣ Sementara KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan pihaknya bukan inisiator penelitian ini, namun siap mendukung vaksin tersebut.

"Kalau dari segi fasilitas kami punya, dari segi pengalaman kami punya. Kami punya fasilitas dan kami diminta ya kami siap," ujar Jenderal TNI Andika Perkasa dalam acara matanajwa tersebut.

Halaman:

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x