6 Arahan Presiden Jokowi Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan

- 23 Februari 2021, 22:51 WIB
Presiden Jokowi/
Presiden Jokowi/ /instagram.com@jokowi

 

KABAR JOGLOSEMAR- Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa daerah di Sumatera menjadi perhatian Presiden Jokowi.

Meski saat ini fokus pemerintah sedang menangani bencana banjir di wilayah Jabodetabek, namun permasalahan kebakaran hutan dan lahan juga perlu mendapat penanganan khusus.

“Saya ingin mengingatkan kita semuanya, meskipun saat ini kita tengah menghadapi bencana banjir di beberapa daerah, dan tanah longsor, namun kewaspadaan kita terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan tidak boleh kendur. Kita harapkan sebuah rencana pencegahan yang matang, yang detail, sinergi semakin kuat, dan eksekusi lapangan yang semakin efektif,” ujar Presiden seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Senin (22/2/21).

Baca Juga: Terima Ancaman Pembunuhan, Amanda Manopo Tak Mau Pakai Pengacara

Baca Juga: Drama Dear M Segera Tayang, Jaehyun NCT dan Park Hye Soo Kerja Keras Bangun Chemistry

Untuk mengendalikan agar kebakaran hutan dan lahan yang semakin meluas, Presiden memberikan 6 arahan berikut.

Pertama, Presiden menginstruksikan agar jajaran terkait memprioritaskan upaya pencegahan. Jika terdapat titik api harus segera dipadamkan.

“Prioritaskan pencegahan, jangan terlambat. Karena kalau sudah terlambat kita guyur dengan waterbombing sebanyak apapun, pengalaman kita, sudah terlanjur sulit,” tegas Presiden.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 12 Tahun 2021 Resmi Dibuka, Pemerintah Akan Jaring 600 Ribu Peserta 

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Tinjau Lumbung Pangan di Sumba Tengah di Tengah Guyuran Hujan Lebat

Jokowi menambahkan, upaya pencegahan tersebut, harus terkoordinasi dan terkonsolidasi hingga tingkat lapangan.

Di desa kalau ada api kecil itu sudah harus memberitahukan, agar bisa tertangani di depan, bukan sudah terlanjur besar baru ketahuan, sulit memadamkan.

Semua jajaran terkait harus digerakkan untuk melakukan deteksi dini, melakukan monitoring di area-area yang rawan titik api atau hotspot dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. .

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Rp3,5 Juta Dibuka, Cek Infonya di Sini

Baca Juga: 9 Tahun Berkarya, Ini 7 Lagu yang Ditulis oleh Chanyeol EXO Paling Enak Didengar

Kedua, Presiden meminta agar infrastruktur monitoring dan pengawasan harus ada sampai tingkat bawah.

“Saya melihat dulu di Riau, saya lihat bagus, Polda memiliki sebuah aplikasi teknologi yang bisa cek sampai bawah. Hal-hal seperti itu yang harus kita lakukan,” tegasnya

Presiden juga memerintahkan agar satuan di tingkat mikro serta Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta kepala desa dilibatkan dalam upaya pencegahan karhutla.

Baca Juga: Cara Ariel Jelaskan Vaksin COVID-19 Bikin Kagum Warganet hingga Trending di Twitter

Baca Juga: Promo Setiap Hari! Ini Cara Beli Kalung Emas Ikatan Cinta Agar Dapat Diskon Rp350 Ribu

“Berikan pendidikan, edukasi yang terus-menerus kepada masyarakat, kepada perusahaan, kepada korporasi, terutama di daerah dengan kecenderungan peningkatan hotspot,” imbuhnya.

Terkait edukasi kepada masyarakat, Presiden juga memerintahkan untuk melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut menjelaskan kepada masyarakat tentang bahaya karhutla bagi kesehatan dan juga dampak ekonomi.

Ketiga, Kepala Negara menginstruksikan jajaran terkait untuk menemukan solusi permanen untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan di tahun mendatang.

Baca Juga: Daftar Program Kartu Prakerja 2021 Sekarang, Gelombang 12 Sudah Dibuka Cek www.prakerja.go.id

Baca Juga: 5 Cara Ikuti Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 12, Cek www.prakerja.go.id

Mayoritas kejadian karhutla diakibatkan oleh ulah manusia, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja karena kelalaian dengan motif utama terkait masalah ekonomi.

Keempat, Presiden meminta penataan ekosistem lahan gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan.

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove telah diperintahkan Presiden untuk fokus melakukan hal ini.

Baca Juga: Giring Kritik Anies Soal Banjir, Begini Tanggapan Pasha Ungu

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Telah Dibuka, Segera Kunjungi www.prakerja.go.id

Pastikan permukaan air tanah tetap terjaga dalam kondisi yang tinggi. Buat banyak embung, buat banyak kanal, buat sumur bor, dengan berbagai teknik pembasahan lainnya agar lahan gambut tetap basah.

Kelima, Kepala Negara menginstruksikan agar jajaran terkait terutama kepala daerah dan pimpinan satuan TNI-Polri di tingkat daerah untuk tanggap dan cepat merespons jika terdapat titik api sehingga tidak membesar.

Jangan biarkan api membesar, jangan terlambat sehingga sulit dikendalikan. Sehingga semua pihak harus tanggap. Gubernur, bupati/wali kota tanggap. Pangdam, danrem, dandim,Kapolda hingga kapolres harus tanggap. 

Baca Juga: Daftar Program Kartu Prakerja 2021 Sekarang, Gelombang 12 Sudah Dibuka Cek www.prakerja.go.id

Baca Juga: Giring Kritik Anies Soal Banjir, Begini Tanggapan Pasha Ungu

Terakhir, Presiden menegaskan agar dilakukan langkah penegakan hukum tanpa kompromi.

“Penegakan hukum yang tegas kepada siapapun yang melakukan pembakaran hutan dan lahan, baik itu di konsesi milik korporasi, milik perusahaan, maupun di masyarakat. Terapkan sanksi yang tegas bagi pembakar hutan dan lahan baik sanksi administrasi, perdata, maupun pidana.***

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah