Network
KABAR JOGLOSEMAR - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan padangannya tentang kritik. Menurut Presiden ke-6 RI itu, kritik itu seperti obat dan gula.
Dalam akun twitter resminya, @S.B.Yudhoyono, Mantan Presiden SBY 2 periode (2004-2009 dan 2009-201) ini menuliskan cuitannya yang diunggah pada hari Sabtu 13 Februari 2021.
Baca Juga: Sempat Viral Video Tolak Bayar COD, Ini Alasan Pembelinya
"Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat. Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit. *SBY*," kata SBY yang dikutip Kabar Joglosemar dalam akun twitter @S.B.Yudhoyono pada hari Minggu 14 Februari 2021.
1. Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat.
Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit. *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 13, 2021
Tak sampai di situ, mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini menambahkan bahwa kritik itu seperti obat dan yang orang yang dikiritik bisa sakit.
"Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan. Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan.*SBY*," cuit SBY dalam akun twitter @.S.B.Yudhoyono.
Pandangan mantan Presiden RI ini secara tidak langsung menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo sebelumnya yang menyatakan bahwa pemerintah sangat terbuka menerima kritik dari masyarakat. Bahkan Presiden Jokowi meminta masyarakat agar aktif menyampaikan kritik dan masukan.
Menurut SBY, ia sering berdiskusi dengan Prof Firmanzah (matan Rektor Universitas Paramadina, red) dan para staf khus presiden.
