Kecepatan Internet Indonesia Ada di Urutan Terakhir Negara ASEAN, Ini Sebabnya

- 13 Februari 2021, 08:01 WIB
 ilustrasi jaringan sosial media/
ilustrasi jaringan sosial media/ /pixabay/Geralt

 

KABAR JOGLOSEMAR - Di masa pandemi seperti saat ini saat banyak para pekerja melakukan pekerjaan dengan sistem work from home, dibutuhkan jaringan internet yang cepat dan stabil untuk mendukung performa pekerjaan yang maksimal.

Sayangnya menurut data Speedtest terbaru Desember 2020, kecepatan internet di Indonesia berada di posisi paling akhir di negara ASEAN jauh tertinggal dari negara tetangga Malaysia dan Vietnam.

Ranking kecepatan internet Indonesia di dunia ada diurutan 121 dari 139 negara, turun 4 peringkat dengan kecepatan internet 17,26 Mbps.

Baca Juga: Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan Capai Rp 20 Triliun, Lebih Besar dari Korupsi e-KTP

Baca Juga: Perjalanan Cinta Tiap Member EXO, Ada yang Kencani Jennie BLACKPINK hingga Krystal Jung  

Kecepatan internet mobile paling tinggi saat ini dipegang negara Qatar yang mampu hadir dengan kecepatan 178,01 Mbps.

Kemudian di belakangnya disusul dengan Uni Emirat Arab dengan kecepatan internet 177,52 Mbps, Korea Selatan kecepatan internet 169,03 Mbps, China kecepatan internet 155,89 Mbps, Australia kecepatan internet 112,68 Mbps, Kuwait kecepatan internet 110,59 Mbps.

Selanjutnya ada Arab Saudi kecepatan internet 109,48 Mbps, Norwegia kecepatan internet 105,79 Mbps, Belanda kecepatan internet 100,98 Mbps, dan Kanada kecepatan internet 97,39 Mbps.

Baca Juga: 7 Rumor Paling Gila yang Menimpa EXO, dari Rumor Kencan hingga Bullying

Baca Juga: Bukan Hengkang, Ini Alasan Lay Tak Pernah Tampil Bareng EXO

Lambatnya kecepatan internet di Indonesia memang menjadi permasalahan tersendiri sejak lama.

Hal ini mengundang Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ITC) Institute, Heru Sutadi mengungkapkan bahwa lambatnya jaringan internet di Indonesia karena lambatnya pemerintah mengakselerasi infrastruktur digital. Hal ini yang membuat Indonesia kalah dengan negara tetangga di ASEAN.

"Masalah internet yang lemot sebenarnya tinggal bagaimana pemerintah mengatasi hal ini. Harusnya SKKL Palapa Ring bisa selesai tahun 2017 kalau tahun 2015 sudah mulai dibangun. Palapa Ring sangat penting untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia khususnya di wilayah Indonesia timur," jelasnya.

Baca Juga: Dibilang Sebagai Orang Sakit Hati, Susi Pudjiastuti Menjawab Begini

Baca Juga: Kasus Sembuh Covid-19 di Indonesia Tembus Angka 1 Juta Orang

Sayangnya Palapa Ring sampai saat ini belum siap beroperasi secara komersial. Faktor ini yang membuat lambatnya internet di Indonesia.

Heru mengusulkan pada Presiden Jokowi agar bisa menempatkan menteri yang telat di Kominfo. Menteri yang tepat akan membuat akselerasi infrastruktur digital di Indonesia berjalan lebih cepat sehingga tidak kalah dengan negara tetangga di ASEAN. 

Menurut data Fixed Broadband,kecepatan internet mobile Indonesia tidak lebih baik dari Singapura (66,82 Mbps), Vietnam (34,51 Mbps), Brunei (34,32 Mbps), dan Malaysia (25,60 Mbps).

Baca Juga: Hal yang Pantang Dilakukan di Bulan Rajab, Bisa Sebabkan Dosa Berlipat Ganda

Baca Juga: Saat Tepat Beli Mobil Baru? Avanza Harga 130 Jutaan, New Calya 100 Jutaan karena Bunga 0 Persen di Bulan Maret

Fixed broadband mencatat Indonesia berada di peringkat 115 dari 176 negara dunia, dengan kecepatan internetnya 23,32 Mbps. Hal ini cukup memprihatinkan jika dibandingkan Thailand dengan kecepatan (308,35 Mbps), Singapura (245,31 Mbps), Malaysia (93,84 Mbps), Vietnam (60,88 Mbps), dan Filipina (31,44 Mbps).***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah