Rangkaian Duka Awal Tahun 2021, Mulai dari Kecelakaan Pesawat hingga Gunung Erupsi

- 17 Januari 2021, 11:50 WIB
Ilustrasi duka awal tahun 2021
Ilustrasi duka awal tahun 2021 /// pixabay /MIH83



KABAR JOGLOSEMAR - Tahun 2021 telah diawali dengan rangkaian duka mulai dari kecelakaan pesawat, tanah longsor, banjir, gempa bumi hingga gunung erupsi.

Dalam peristiwa-peristiwa tersebut tak sedikit nyawa yang hilang sebagai buntut dari kejadian naas awal tahun 2021 ini.

Rangkaian duka tahun 2021 diawali dengan kejadian kecelakaan pesawat. Pada tanggal 9 Januari 2021 yang lalu, pesawat terbang Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Sudah Dua Tahun Debut, Intip Perjalanan Karir Boyband WayV yang Kini Sukses

Pesawat ini mengangkut total 62 penumpang dengan rincian 50 penumpang 12 kru pesawat. Tidak ada yang selamat dari kejadian tersebut.

Masih di hari yang sama, sekitar pukul 16.45 WIB di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang telah terjadi bencana alam tanah longsor.

Beberapa jam kemudian sekitar pukul 19.30 WIB terjadi longsor susulan. Atas kejadian tersebut, total korban yang ditemukan hingga tanggal 17 Januari 2021 berjumlah 28 orang, dan 12 orang belum ditemukan.

Baca Juga: Sejak 1 Januari 2021, Grafik Kasus Positif COVID-19 di Sleman Naik

Baca Juga: BMKG Peringatkan Adanya Gelombang Tinggi 17-19 Januari 2021

Tiga hari selanjutnya, tepatnya pada tanggal 12 Januari 2021, terdapat bencana lain. Kali ini peristiwa alam menimpa wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Curah hujan yang sangat tinggi membuat berbagai wilayah di Kalsel tergenang banjir yang mencapai ketinggian hingga 3 meter.

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk wilayah Kabupaten Tanah Laut sendiri telah terdapat sekitar 21 ribu jiwa menjadi korban terdampak banjir Kalimantan Selatan.

Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Banjir, Rajin Membersihkan Saluran Air hingga Membuat Kawasan Terbuka Hijau

Baca Juga: Indonesia Dirundung Duka, Ini Deretan Bencana di Awal 2021 dari Sriwijaya Air hingga Gempa Sulbar

Sementara itu ditempat yang sama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberi laporan bahwa banjir merendam sekitar 6.346 rumah penduduk.

Sebanyak 2.600 warga masyarakat telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Selain tragedi kecelakaan pesawat dan banjir, ada juga sebuah peristiwa gempa bumi yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat.

Baca Juga: 5 Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu Akibat Erupsi Gunung Semeru

Baca Juga: 5 Tewas dan 500 Orang Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Manado

Bencana alam gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 6,2 menghadang Sulawesi Barat pada Jumat, 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB dini hari.

Akibat dari peristiwa naas tersebut, per 17 Januari 2021, total korban akibat gempa Sulawesi Barat sebanyak 56 orang meninggal dunia serta 637 mengalami luka-luka.

Tak hanya itu, berbagai rumah hingga fasilitas umum turut rusak parah akibat bencana gempa Sulawesi Barat.

Baca Juga: Gempa Sulawesi Barat Menelan 56 Korban Jiwa

Baca Juga: Simak 7 Tanda-Tanda Gunung Meletus, Mulai Dari Perubahan Suhu Hingga Berkurangnya Sumber Air

Adapun yang terbaru adalah erupsi Gunung Semeru. Pada tanggal 16 Januari 2021 pukul 17.24 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi serta meluncurkan awan panas dengan jarak luncur empat kilometer.

Awan panas disemburkan Gunung Semeru dan menuju arah Besuk Kobokan. Selain itu, sempat terpantau juga aktivitas guguran lava dengan jarak luncur radius 500-1.000 meter.

Guguran lava tersebut memiliki arah dari kawah Jonggring Saloka ke Besuk Kobokan.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x