Network
"Pesawat dikatakan tua ketika mereka sudah memasuki 50 ribu jam ke atas. Ini sudah dikatakan memasuki masa tuanya" ujar Vincent
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa pesawat tua sebenarnya justru membutuhkan biaya perawatan yang lebih banyak ketimbang pesawat yang baru.
"Yang jadi masalah adalah Cost. Cost untuk memperbaiki pesawat itu, semakin lama pesawat itu In-service, semakin banyak jam terbangnya otomatis lebih banyak pengecekan yang harus dilakukan" kata Vincent.
Ia mengungkap bahwa sebuah pesawat akan berhenti terbang apabila jumlah biaya perawatan jauh melebihi pemasukan dari sebuah maskapai itu sendiri.
Menurutnya, pesawat yang baru tidak menjadi jaminan keamanan saat mengudara.
"Pesawat semakin baru, semakin efisien akan tetapi bukan berarti pesawat baru tidak akan jatuh" tambah Vincent.
Kecelakaan dapat terjadi bukan hanya dinilai dari umur pesawat, namun harus dilihat melalui berbagai faktor yang saling terikat antara satu sama lain.
Baca Juga: Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Ditemukan TIM SAR Ditempatkan dalam 5 Kantong Jenazah
"Untuk terjadinya suatu kecelakaan, bukan umur pesawat yang dilihat. Dilihat dari banyak sekali faktor" ungkap Vincent.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sriwijaya Air SJ 182 yang mengangkut 62 orang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Hingga kini, proses evakuasi masih terus dilakukan. ***
