Vaksinasi COVID-19 2021: Nasib Negara Miskin Masih Belum Pasti

- 22 Desember 2020, 06:25 WIB
Ilustrasi vaksin corona
Ilustrasi vaksin corona /Pixabay/fernandozhiminaicela

Kendala utama distribusi vaksin ini adalah ketidakmampuan negara-negara berpenghasilan rendah untuk membeli vaksin.

Baca Juga: Rapid Test Antigen dan Rapid Test Biasa Berbeda? Ini Penjelasannya!

Baca Juga: Timus, Kuliner Jawa yang Ternyata Ada di Portugal

Sehingga, dikhawatirkan vaksinasi tidak akan merata pada akhirnya. Contohnya, vaksin Pfizer-BioNTech 96% telah dibeli oleh negara-negara kaya.

Aliansi Vaksin Rakyat juga mengungkapkan bahwa tak ada satu perusahaan pun yang dapat mendistribusikan vaksin ke seluruh penjuru dunia.

Sehingga, teknologi dan kekayaan intelektual yang mendukung vaksin harus tersedia untuk umum.

Negara-negara kaya diperkirakan akan mendominasi distribusi vaksin, sementara negara-negara miskin akan kesulitan karena kurangnya dana.

Baca Juga: Sedih, Ini 10 Kpop Idol yang Ternyata Menderita Penyakit Berbahaya, Ada V BTS

Hal ini disampaikan oleh Dr. Mohga Kamal Yanni dari Aliansi Vaksin Rakyat.

“Negara kaya memiliki cukup dosis untuk memvaksinasi setiap orang hampir tiga kali lipat, sementara negara miskin tidak memiliki cukup dosis bahkan untuk menjangkau petugas kesehatan dan orang yang berisiko,” jelasnya.***

Halaman:

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah