Menanti Ranjang RS Kosong karena Penuh, 6 Orang Warga yang Positif Corona di Korea Selatan Meninggal

- 19 Desember 2020, 11:52 WIB
Ilustrasi corona.
Ilustrasi corona. /Pixabay/Tumisu

KABAR JOGLOSEMAR - Lonjakan kasus positif corona di Korea Selatan melonjak. Belum lama ini 6 orang warga dilaporkan meninggal saat sedang menanti ranjang kosong di rumah sakit.

Selain kematian 6 orang pada bulan ini, ada pula ratusan warga yang tidak bisa dirawat lantaran ketiadaan tempat akibat lonjakan kasus infeksi virus corona.

Dilansi KabarJoglosemar.com dari Reuters, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 1.053 infeksi virus corona baru, rekor hari keempat berturut-turut lebih dari 1.000 kasus.

Salah satu dari orang yang meninggal saat menunggu ranjang rumah sakit berada di rumah di ibu kota, Seoul. Warga itu meninggal setelah dinyatakan positif pada hari Sabtu, sementara tiga lainnya berada di panti jompo di provinsi Gyeonggi.

Baca Juga: Resmi diumumkan Kominfo, 3 Provider Ini Bakal Dapat 5G di Indonesia, Simak Infonya di Sini

Peningkatan ini tentu menjadi guncangan bagi Korea Selatan yang sebelumnya masih aman dalam hal mitigasi corona.

Meski totalnya meningkat menjadi 47.515 infeksi, Korea Selatan hanya mencatatkan sekitar 650 kematian.

Namun, akibat hal tersebut, kurangnya ranjang tidur di rumah sakit membawa kekhawatiran tersendiri.

Kantor berita Yonhap melaporkan dua kematian serupa lainnya pada bulan Desember tetapi tidak memberikan rincian.

Baca Juga: Didominasi oleh Negara Kaya, Negara Miskin Kemungkinan Tak Bisa Vaksinasi COVID-19 Pada 2021

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami dan merasa sangat bertanggung jawab," kata Park Yoo-mi, seorang petugas karantina untuk pemerintah Seoul seperti dikutip dari Channel News Asia.

"Tim tanggapan di tempat di wilayah metropolitan Seoul telah mengalami kesulitan dalam mengalokasikan tempat tidur karena peningkatan tajam dalam kasus yang dikonfirmasi dan kelebihan beban dalam sistem administrasi dan medis sejak awal Desember," imbuhnya.

Park berjanji untuk memperkuat sistem kesehatan masyarakat dan mengatakan 580 pasien sedang menunggu tempat tidur di Seoul pada hari Jumat, 227 di antaranya telah menunggu setidaknya dua hari.

Baca Juga: Warga Amerika Tidak Bisa Menuntut Pfizer Jika Terjadi Efek Samping Pada Vaksin Corona

Sementara itu, pemerintah sedang bersusah payah memikirkan apakah akan memperketat jarak sosial, yang berarti memerintahkan 1,2 juta bisnis untuk menghentikan operasi.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan bahwa mengingat beban bisnis, "konsensus sosial" diperlukan untuk sebuah keputusan.

Dia juga mengatakan setiap orang harus bermain dengan aturan pembatasan virus.

"Ada upaya yang meningkat untuk melanjutkan operasi dengan cara yang tidak teratur dengan mengubah jenis bisnis mereka untuk menghindari upaya anti-virus pemerintah," kata Chung dalam pertemuan pemerintah.

"Itu tidak pernah bisa diterima," tegasnya. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Reuters Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x