KABAR JOGLOSEMAR - Hujan lebat terjadi di sekitar puncak Gunung Merapi mulai pukul 00.00, Kamis (3/12/2020) dinihari WIB. Hal ini tercatat di Stasiun Pasarbubar dan masih berlangsung dengan curah hujan 10 mm di sekitar puncak Gunung Merapi.
Karena itu perlu diwaspadai adanya banjir lahar dingin, terutama di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Seperti dikutip Kabar Joglosemar dari akun twitter @bmkg, Kamis (3/12/2020), BMKG mengingatkan adanya hujan di sekitar puncak Gunung Merapi mulai pukul 00.00 dan hingga sekarang masih terjadi dengan curah hujan 10 mm.
Baca Juga: Yey, Natal Telah Tiba! Ini 5 Pilihan Kado Natal Tahun 2020
Sebelumnya, pada Rabu (2/12/2020) sore hingga malam, hujan lebat menguyur wilayah utara Sleman, termasuk di lereng Gunung Merapi. Meski terjadi banjir lahar namun tidak terlalu membahayakan.
Peningkatan aktivitas Gunung Merapi berupa aktivitas kegempaan internal yang mencapai 400 kali per hari. Sementara laju deformasi mencapai 11 centimeter per hari dan konsentrasi gas CO2 meningkat menjadi 675 ppm.
Dari laporan itu juga disebutkan bahwa ada perubahan morfologi puncak Gunung Merapi akibat intensifnya guguran. "Data pemantauan ini menunjukkan proses desakan magma menuju permukaan," tulis BPPTKG.
Karena itu, BPPTKG mengingatkan bahwa potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh 5 kilometer.
Baca Juga: Chorong Apink Ungkap Rasanya Jadi Leader di Usia 21 Tahun
Untuk itu, BPPTK memberikan beberapa rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten. Pertama, mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.