Toko di Indonesia Juga Lakukan Aksi Boikot Produk Prancis

4 November 2020, 15:00 WIB
Tangkapan layar pegawai toko menurunkan produk dengan merek dagang Prancis dari rak mini market. /

KABAR JOGLOSEMAR - Aksi boikot produk Prancis tak hanya terjadi di luar negeri saja tapi juga di Indonesia. 

Belum lama ini beredar sebuah video yang disebutkan terjadi di toko di Jawa Timur. Dalam video yang beredar luas, tampak karyawan toko menurunkan barang sehari-hari dari makanan, minuman sampai produk kecantikan bermerk Prancis.

Seperti yang diketahui, boikot produk Prancis itu merupakan respons atas sikap dan ujaran Presiden Emmanuel Macron yang dinilai menghina Islam dan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Pembelaan Emmanuel Macron soal Kartun Nabi Muhammad: Ini Adalah Hak Kebebasan Berpendapat Kami

Video barang merk Prancis yang dirturunan darik rak sebuah toko itu ramai beredar dan salah satunya diunggah oleh akun Twitter dengan user name @QaillaAsyiqah pada 31 Oktober lalu.

"Jaringan Mini Market Pribumi (Muslim) BASMALAH, milik Sidogiri Corp, serentak di semua jaringannya di Jawa Timur, diturunkan dari rak2 penjualan & Boikot Produk Prancis.. #BoycottFranceProduct," tulis akun itu.

Dalam video singkat tersebut, tampak pegawai minimarket memasukkan produk-produk Prancis ke dalam keranjang dan kardus.

Baca Juga: 3 Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 11, Mudah Bisa Pakai HP di www.prakerja.go.id

Baca Juga: Pupuk Organik Hasil Fermentasi Rempah Rangsang Pertumbuhan dan Melebatkan Buah Tanaman

Ada produk makanan, minuman, susu anak-anak, sampai produk perawatan wajah.

Saat muncul gelombang boikot dan demo besar di luar negeri, Majelis Ulama Indonesia juga menyerukan hal serupa. Merwka juga menyatakan boikot semua produk dari negara itu.

"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," tulis salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.

Baca Juga: Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id untuk Cek Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 atau Tidak

Sementara itu, Kemlu Prancis yang mengetahui hal ini pun meminta agar aksi boikot produk Prancis dihentikan.

Dikutip KabarJoglosemar.com dari Reuters, Kemlu Prancis merasa, aksi boikot produk Prancis itu tak berdasar.

“Seruan berikut itu tidak berdasar, serangan terhadap negara kami yang didorong minoritas mesti dihentikan,” ujar Kemlu Prancis.

Belum lama bahkan Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat pembelaan.

Baca Juga: Cek! Ini Dia 25 Produk Perancis yang Tersebar Luas di Indonesia

“Saya memahami sentimen yang diungkapkan dan saya menghormati mereka. Tapi Anda harus memahami peran saya sekarang, untuk melakukan dua hal: mempromosikan ketenangan dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya.

"Saya akan selalu membela di negara saya kebebasan untuk berbicara, menulis, berpikir, menggambar," tambahnya.

Macron juga mengecam apa yang dia gambarkan sebagai "distorsi" dari para pemimpin politik, dengan mengatakan bahwa banyak orang yang mempercayai kartun itu adalah buatan negara Prancis.

Baca Juga: Ini 10 Produk Prancis yang Sering Dipakai Orang Indonesia Sehari-hari, Ada Kecanikan Sampai Makanan

"Saya pikir reaksi itu muncul sebagai akibat dari kebohongan dan distorsi kata-kata saya karena orang-orang mengerti bahwa saya mendukung kartun ini," kata Macron dalam wawancara ekslusifnya dengan Al Jazeera pada Sabtu, 31Oktober 2020.

“Karikatur itu bukan proyek pemerintah, tapi muncul dari surat kabar bebas dan independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah,” tambahnya. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler