MUI Angkat Bicara soal Pidato Presiden Prancis yang Dinilai Rendahkan Islam

29 Oktober 2020, 10:36 WIB
Emmanuel Macron kepada Umat Muslim : Saya Menghormatinya /Instagram/@emmanuelmacron

KABAR JOGLOSEMARPernyataan dan pidato Presiden Perancis, Emmanuel Macron, mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Kecaman paling keras berasal dari umat Islam di seluruh dunia.

Pasalnya, Presiden Perancis, Emmanuel Macron, dinilai merendahkan nabi Muhammad dan menghina Islam. Masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah umat Islam turut mengecam pidato dari presiden Perancis.

Baca Juga: Ramai-ramai Boikot, Ini Sejumlah Merk Asal Perancis yang Terkenal

Majelis ulama Indonesia atau MUI angkat bicara terkait dengan pidato dari presiden Perancis, Emmanuel makan ini.

“Umat Islam kalau ada orang yang merendah kan nabi Muhammad dan menghina agamanya, apalagi ia adalah seorang presiden, maka umat Islam tidak tinggal diam,” ujar Sekjen MUI, Anwar Abbas, Rabu, 28 Oktober 2020.

Ia pun tidak heran jika ada gelombang protes dari masyarakat Indonesia. Hingga kini, berbagai macam reaksi telah muncul merespons pidato Presiden Perancis, Emmanuel Macron, atas pernyataannya.

Menurutnya, dunia Barat tidak adil ketika melihat suatu masalah yang berhubungan dengan umat Islam. Pasalnya, dunia Barat hanya melihat apa yang terjadi. Mereka enggan untuk mencari tahu penyebab dari permasalahan itu.

Baca Juga: Kenapa Ramai Boikot Produk Perancis? Ini Jawabannya

Ia pun meminta agar Presiden Perancis, Emmanuel Macron, segera menarik ucapannyaa dan meminta maaf kepada publik, terutama umat Islam.

“Untuk itu saya meminta kepada Macron agar mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam,” tegasnya.

Alasan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, yang mengungkapkan bahwa pihaknya melindungi kebebasan berekspresi, tidak bisa diterima. Pasalnya, kebebasan Berekspresi harus ada batas yang.

Ia juga memperingatkan makro dan masyarakat di dunia agar mampu meletakkan konsep kebebasan Berekspresi di tempat yang tepat. Jangan sampai, kebebasan Berekspresi menyeret dunia pada kekacauan dan permusuhan.

“Supaya masalah ini tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dunia, kami mengharapkan supaya makro secepatnya mencabut ucapannyaa dan meminta maaf kepada umat Islam,” tegasnya lagi.

Baca Juga: Cek 5 Wisata di Purwokerto yang Instagramable Abis

Pihaknya yakin, ketika Presiden Perancis, Emmanuel Macron, meminta maaf, maka umat Islam pasti akan memaafkannya. Harapannya, api permusuhan yang sudah menyala bisa padam kembali.

“Karena umat Islam adalah umat yang pemaaf dan cinta damai,” ujarnya.

Sebelumnya, 

Presiden Perancis, Emmanuel Macron awalnya memberikan komentar terkait pemenggalan yang dialami oleh seorang guru yang bernama Samuel Paty.

Samuel Paty yang merupakan guru sejarah di Perasncis diketahui menampilkan gambar kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

"Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajarkan murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," ucap Macron, dikutip KabarJoglosemar.com dari Reuters.

Baca Juga: Seungkwan SEVENTEEN Nostalgia dengan Lagu Kpop Generasi 2 di VLIVE WE REMEMBER KPOP

Tak hanya itu, selanjutnya, Emmanuel Macron juga mengeluarkan kata-kata soal Islam yang menyinggung umat Muslim.

"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini, di seluruh dunia," ungkap Macron.

Menurut Macron, pemenggalan guru sejarah tersebut merupakan serangan teroris Islam. Macron juga menuduh Muslim bersikap separatis.

Bahkan, Macron membela bahwa kartun Nabi Muhammad merupakan bentuk kebebasan berekspresi warganya.

Baca Juga: Cara Mudah Daftar BLT UMKM dan Cek Penerima BPUM Online di eform.bri.co.id/bpum untuk Pencairan Dana

Hal ini membuat umat Muslim di seluruh dunia geger. Seperti yang diketahui, penggambaran Nabi Muhammad menyinggung Umat Islam, karena dalam tradisi Islam secara eksplisit melarang gambar Allah dan Muhammad.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler