KABAR JOGLOSEMAR - Kabupaten Magelang telah mencapai pencapaian yang mengesankan dalam upaya penurunan angka stunting selama empat tahun terakhir.
Data dari aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) menunjukkan penurunan yang signifikan.
Angka stunting diketahui turun dari 17,03 persen pada tahun 2019 menjadi 13,11 persen
Baca Juga: STREAMING Imlie 2 September 2023 LINK LIVE: Devika Patah Hati dan Mengungkap Kesedihannya
Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, mengungkapkan pencapaian tersebut saat membuka acara Rembuk Stunting Kabupaten Magelang Tahun 2023.
Ia menyatakan bahwa penurunan angka stunting yang signifikan ini tidak terlepas dari kontribusi dan dukungan dari berbagai pihak.
Ini termasuk pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat yang telah berkomitmen dan bertindak nyata dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Magelang.
Baca Juga: STREAMING Bhagya Lakshmi 2 September 2023 Link Live: Rishi Menolak Malishka
Angka Stunting di Magelang Turun
Menurut Adi, penanganan stunting memerlukan waktu yang tidak singkat, dan komitmen bersama diperlukan untuk menjaga kelangsungan upaya penurunan stunting.
Rembuk Stunting menjadi langkah penting yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang bersama dengan berbagai instansi terkait.
Baca Juga: dr. Richard Lee Raih Omzet 5,5 Miliar, Kembali Pecahkan Rekor Hanya Jualan 1,5 Jam di Shopee Live
Dalam hal ini desa dan lembaga non-pemerintah ikut terlibat untuk memastikan bahwa intervensi penurunan stunting dilaksanakan secara terintegrasi.
Selain itu, kegiatan Rembuk Stunting diharapkan dapat menghasilkan inovasi program dan menciptakan kesamaan pandangan.
Sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah, termasuk desa, dapat dilakukan secara terintegrasi, berkolaborasi, dan tepat sasaran.
Baca Juga: Profil Kim Bum, Aktor Korea yang Akan Beradu Akting dengan Maudy Ayunda di Garut
Adi Waryanto juga menyatakan harapannya bahwa hasil dari kegiatan Rembuk Stunting ini akan menjadi dasar bagi gerakan penurunan stunting yang lebih efektif di Kabupaten Magelang.
Yakni melalui integrasi program dan kegiatan antar perangkat daerah serta partisipasi aktif masyarakat.
"Bisa menjadi dasar gerakan penurunan Stunting di Kabupaten Magelang," katanya tak lama ini.
Baca Juga: JADWAL BIOSKOP di Magelang 2 September 2023: Akhir Pekan Seru dengan 8 Film Baru
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Daerah (Litbangda) Kabupaten Magelang, M Taufiq Hidayat Yahya, menjelaskan bahwa percepatan penurunan angka stunting merupakan perhatian nasional.
Menurutnya, hal tersebut juga telah direspons di tingkat Kabupaten Magelang dengan berbagai kebijakan.
Target nasional untuk angka stunting di tahun 2024 adalah sebesar 14 persen, dan percepatan penurunan ini harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas.
Baca Juga: Pemukiman di Kalasan Mulai Dirobohkan, Terdampak Pembangunan Tol Jogja Solo
Juga, melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, provinsi, desa, serta pemangku kepentingan lainnya.
M Taufiq menyoroti indikator kesehatan lainnya di Kabupaten Magelang, termasuk angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan angka kematian balita.
Angka-angka ini menjadi tantangan bagi semua pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: 20 Contoh Kata-kata Semangat Akhir Pekan: Bikin Mood Naik
"Ini menjadi PR kita semua," kata Taufiq.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan dan pendeklarasian komitmen Pemerintah Kabupaten Magelang serta rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi.
Ini menunjukkan tekad untuk terus bekerja sama dalam mencapai target nasional yang ambisius tersebut.***