Amerika Serikat Turun Tangan karena Hubungan Tiongkok-Jepang Semakin Panas

20 Agustus 2020, 14:50 WIB
ILUSTRASI kapal kargo.* /REUTERS/ /

KABAR JOGLOSEMAR - Jepang melaporkan Tiongkok ke pihak berwenang. Dan meminta Tiongkok untuk menarik kapal ikannya dari Kepulauan Senkaku.

Hal itu dilakukannya karena jepang tidak ingin hubungannya semakin bertambah tegang.

Seperti yang dikutip KabarJoglosemar.com dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel yang berjudul Hubungan Jepang-Tiongkok Menegang di Kepulauan Senkaku, AS Turun Tangan Karena Miliki Keuntungan, Jepang sempat memberikan pernyataan bahwa pihak mereka akan mengambil langkah jika kapal ikan milik Tiongkok masih berada di sekitar Kepulauan Seknaku yang hingga kini masih disengketakan. 

Baca Juga: Buat Akun Tiktok, Gordon Ramsay Komentari Video Masak Netizen

Pada awal bulan Agustus 2020, Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono mengatakan bahwa Pasukan Bela Diri negaranya akan bertindak tegas jika kapal-kapal Tiongkok meningkatkan aktivitas mereka di Kepalauan Senkaku atau biasa pula disebut Kepulauan Diaoyu.

Wilayah tersebut telah lama menjadi penyebab hubungan Tiongkok dan Jepang semakin buruk. Meskipun kepulauan Senkaku tidak berpenghuni.

Sean King Wakil Presiden Senior di Park Strategis, New York menyatakan bahwa pulau-pulau tersebut kemungkinan akan menjadi satu-satunya sumber konflik bersenjata di Jepang.

Saria yang merupakan lulusan dari Liu Universitas menambahkan bahwa Jepang adalah negara pasifis. Ia meyakini bahwa pertikaian Internasional harus diselesaikan dengan cara damai.

Menurutnya, kebijakan tersebut telah sejak selama tertulis dalam konstitusi Jepang saat menyerah sebagai kekuatan Kekaisaran pada tahun 1947.

Baca Juga: Fakta Zaki Pohan, Kekasih Adhisty Zara Eks JKT 48

Kemudian pada tahun 1960, Amerika Serikat (AS) secara resmi berkomitmen untuk melindungi Jepang dari bahaya yang akan datang. Kini Tiongkok dianggap sebagai bentuk ancaman baru.

Jepang dan Tiongkok sama-sama mengklaim wilayah Kepulauan Senkaku secara historis atau sejarah. Dan ini sudah lama menjadi titik perdebatan.

Tiongkok dipandang ingin mencoba menandingi Jepang. Pasalnya Jepang adalah negara yang menguasai delapan daratan.

Amerika serikat akan turun tangan jika hal tersebut terjadi. Sebab Amerika telah memiliki perjanjian akan melindungi Jepang.

Diperkirakan Tiongkok akan memenangkan sengketa tersebut. Walaupun jepang dibantu oleh Amerika Serikat.

Menurut Sean King, Kepulauan Senkaku yang berada dekat dengan peraian Tiongkok, hal ini yang menjadi keunggulan.

"AS memiliki 50.000 tentara di Jepang, kebanyakan dari mereka berada di Okinawa, AS memiliki pula 23.000 tentara di Korea Selatan yang dapat dipanggil jika terjadi kontingensi dan beberapa jam lagi AS akan memiliki banyak pasukan du Hawaii dan Guam," ujarnya.

Baca Juga: Asahi Member TREASURE Ulang Tahun ke-19, #OurTreasureAsahiDay Trending di Twitter

Ia menambahkan, Amerika pun memiliki pengalaman lebih banyak dari Jepang dalam hal peperangan.

"Jadi kekuatan militer Amerika masih lebih besar dari Tiongkok, ditambah fakta bahwa kami memiliki lebih banyak waktu dan pengalaman perang di Irak, Afghanistan, di mana-mana," tambahnya.

Namun, Sean King menyatakan bahwa kekuatan milik AS yang akan membantu pihak Jepang masih akan dikalahkan karena sisi strategis Tiongkok.

"Tapi satu masalah adalah mereka akan bertempur di halaman belakang Tiongkok. Jadi Tiongkok memiliki keuntungan karena hampir berada di kandang sendiri atau setidaknya hampir di kandang sendiri. Tiongkok akan berjuang lebih dekat ke rumah sehingga mereka memiliki keuntungan di sana," tambahnya.*** (Farida Al-Qodariah/Pikiran-Rakyat)

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler