Kontroversi Foto Dubes China Injak Punggung Warga Kiribati

20 Agustus 2020, 08:50 WIB
Dubes China untuk Warga Kiribati /ABC News

KABAR JOGLOSEMAR - Duta Besar China untuk Kiribati, Tang Songgen belum lama ini menjadi sorotan lantaran tertangkap dalam sebuah foto berjalan di atas punggung warga.

Hal tersebut terjadi saat upacara penyambutan. Belum jelas kapan dan siapa yang mengambil dan mengunggah foto tersebut hingga beredar luas.

Foto itu menimbulkan perdebatan soal semakin berpengaruhnya peran China di kawasan Pasifik. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 20 Agustus 2020, Taurus Katakanlah Perasaanmu, Libra Jangan Temui Pasanganmu

Duta Besar Tiongkok Tang Songgen diketahui mengunjungi pulau Marakei awal bulan ini.

Sebuah foto yang diambil dari kedatangannya menunjukkan duta besar berjalan di sepanjang punggung pria yang terbaring di tanah di depannya. Dia dipandu oleh wanita dengan pakaian tradisional.

Munculnya foto tersebut membuat beberapa diplomat senior dan politisi di kawasan termasuk di Australia memberikan komentar.

Sementara beberapa dukungan mengatakan menginjak punggung adalah tradisi budaya yang disalahartikan secara politik.

Anggota parlemen Australia Dave Sharma, mantan diplomat yang bertugas di misi Australia di Papua Nugini, mengatakan dia terkejut dengan gambar itu.

“Saya akan sangat terkejut jika perwakilan Australia berpartisipasi dalam upacara seperti ini,” katanya seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari ABC pada Kamis, 20 Agustus 2020.

Baca Juga: Porsche Panamera Pecahkan Rekor Baru di Nürbürgring

Kepala kantor Australia untuk Pasifik mengatakan pada hari Selasa bahwa komisaris tinggi saat ini, Bruce Cowled, tidak berpartisipasi dalam upacara serupa.

Kedutaan China di Kiribati dalam pernyatannya di Facebook mengatakan Dubes Tang mengunjungi Tabiteuea North, Tabiteuea South dan Marakei awal Agustus lalu.

Kunjungan ini bertujuan untuk belajar mengenai budaya dan tradisi Kiribati, mempromosikan "pemahaman bersama" dan mengkaji "kemungkinan kerjasama".

"Tujuan utama kami adalah membuat hubungan China-Kiribati bermanfaat bagi warga Kiribati," kata pernyataan tersebut.

Sementara itu, Rae Bainteiti warga asal Kiribati yang sekarang tinggal di Selandia Baru dan neneknya berasal dari Pulau Marake merasa tidak ada masalah dengan apa yang tampak dalam foto tersebut. Namun dia memahami foto tersebut bisa menuai kontroversi.

"Ketika saya meihat foto itu pertama kali di Facebook, reaksi pertama adalah wah betapa indahnya budaya Kiribati," katanya.

Baca Juga: Miris, Pria di Amerika Gunakan Bantuan Dana COVID-19 untuk Beli Rumah Mewah dan Mobil

"Ini bisa disalahartikan oleh orang lain, tergantung bagaimana melihatnya karena di unggahan pertama tidak ada informasi atau konteks mengenai apa yang terjadi."

Rae mengatakan pernah melihat ritual seperti itu ketika dia masih kecil, yang dilakukan dalam pesta pernikahan.

"Khususnya dari pihak mempelai laki-laki yang telungkup di lantai untuk menerima kedatangan keluarga perempuan guna menunjukkan betapa senangnya mereka menyambut sebagai bagian dari keluarga baru," katanya ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler