Nasib Istri Kopda Muslimin Korban Penembakan, Masih Dirawat di ICU Usai Operasi Kedua

30 Juli 2022, 09:28 WIB
Nasib istri Kopda Muslimin /Kolase / Twitter @_melody_mellow, @Atenqka/

 

 

KABAR JOGLOSEMAR- Rina Wulandari, istri anggota TNI Kopda Muslimin yang jadi korban penembakan atas rencana suaminya sendiri, hingga kini masih dirawat di ICU RS Kariadi Semarang.

Kepala Kesehatan Kodam IV/ Diponegoro Kolonel Bima Wisnu Nugroho mengatakan kondisinya kini sudah sadar namun masih lemah usai menjalani operasi yang kedua.

"Masih dirawat di ICU RS Kariadi usai menjalani operasi kedua," kata Bima di Semarang, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Mengenal Visum et Repertum: Inilah Jenis dan Tahapan Visum et Repertum

Bima menuturkan, korban bernafas masih dibantu menggunakan ventilator dalam proses perawatan di rumah sakit.

Ia mengaku menjenguk kondisi Rina sebelum berangkat ke RS Bhayangkara untuk melihat proses autopsi Jenazah Kopda Muslimin.

Ia juga menjelaskan paramedis sedang berusaha untuk memulihkan kondisi korban usai peristiwa penembakan yang terjadi pada Senin (18/7/2022) lalu.

Baca Juga: Link Download GTA SA Lite Mod Apk Gratis di HP Android? Pakai Tautan Legal Ini

"Kita mencoba sedemikian rupa dengan tim RS dr Kariadi untuk semaksimal mungkin memulihkan pasien tersebut. Masih pakai ventilator. Kami sebelum autopsi menengok yang bersangkutan, " ujarnya.

Sebelumnya Rina Wulandari (34) menjadi korban penembakan oleh empat orang suruhan dari Kopda Muslimin. Kini kelima pelaku yang terdiri dari eskekutor, pengawas dan penyedia senjata api telah ditangkap kepolisian setempat.

Sementara itu, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di Kendal usai menegak racun pada Kamis (28/7/2022). Hasil autopsi yang disampaikan oleh Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi, Kopda M meninggal karena keracunan.

Baca Juga: Download GRATIS Minecraft Pocket Edition 1.19.11.01 Terupdate, Klik Link Legal untuk HP Android Bukan Mod Apk

"Dari hasil pemeriksaan dalam tubuh diketahui mati lemas karena penyakit pada otak atau keracunan," katanya.

Meski demikian, masih dibutuhkan pemeriksaan patologi anatomi untuk mengetahui jenis racun yang dikonsumsi oleh Kopda M. ia menyebutkan bahwa pemeriksaan lanjutan membutuhkan waktu setidaknya dua minggu hingga empat minggu.

Kini jenazah Kopda Muslimin telah dimakamkan di Kendal tanpa upacara militer karena almarhum telah melakukan pelanggaran.***

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler