Korea Selatan Disorot, Ini 3 Kontroversi Selama Ajang Olimpiade Tokyo 2020

1 Agustus 2021, 14:42 WIB
3 kontroversi Korea Selatan selama ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang menuai sorotan /Instagram/@Tokyo2020

KABAR JOGLOSEMAR – Negara Korea Selatan menuai sorotan publik selama ajang Olimpiade Tokyo 2020. Negara tersebut disorot lantaran kontroversi yang muncul selama ajang olahraga tersebut.

Buntut dari beberapa kontroversi seputar Korea Selatan dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020 pun membuat trending di Twitter dengan tagar #SouthKoreaRacist hingga #StopAsianHate pada Minggu, 1 Agustus 2021.

Netizen banyak yang menuding bahwa Korea Selatan sempat menyuarakan soal slogan Stop Asian Hate namun berujung pada kontroversi aksi yang dituding rasis.

Berikut ini kontroversi Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020

Baca Juga: Trending #SouthKoreaRacist Ini Pernyataan Jin Jong Oh Pada Peraih Emas Asal Iran yang Menuai Kontroversi

1. Polemik siaran TV MBC

Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung menyita perhatian dari berbagai negara dan disiarkan di banyak stasiun televisi, termasuk asal Korea Selatan, MBC.

Pada saat pembukaan Olimpiade dimana ada parade dari kontingen berbagai negara, TV asal Korea Selatan menggunakan foto yang tak pantas saat memperkenalkan sejumlah negara.

Stasiun MBC dinilai rasis karena menggunakan ilustrasi serta caption yang justru menimbulkan beragam kontroversi bahkan sensitive untuk Sebagian negara.

MBC menempatkan foto peta Wuhan untuk China, foto tembok perbatasan Israel-Palestina untuk Palestina, dan tembok Berlin untuk Jerman. Kemudian bencara menggunakan gambar Chernobyl sebagai ikon saat atlet Ukraina masuk.

Baca Juga: Kalah dari Chen Long, Anthony Ginting Gagal Masuk Final Olimpiade Tokyo 2020

2. Atlet di-bully karena penampilan

Seorang atlet panahan Korea Selatan An San di-bully karena penampilan potongan rambutnya, saat dia menyumbangkan tiga medali emas di Olimpiade Tokyo. Pada Jumat, 30 Juli 2021, An San memenangkan nomor individu putri, mengalahkan pemanah Rusia Elena Osipova 6-5.

Ribuan pengguna internet menuding An San feminis, kata yang dianggap mempunyai makna radikal di "Negeri Ginseng".

"Apa engkau yakin An San bukan feminis? Dia memenuhi segala persyaratannya," komentar netizen di Instagram.

Presiden Moon Jae In kemudian merilis ucapan selamat kepada An atas kesuksesannya meraih tiga medali emas di Tokyo.

"Kebanggaannya menjadi kebanggaan kita juga," tegas Moon.

Baca Juga: Update! Jadwal dan Link Misa Live Streaming Minggu Sore 1 Agustus 2021, Perayaan St Ignatius Loyola

3. Jin Jong Oh sebut atlet pemenang medali emas asal Iran teroris

Yang terbaru ialah pernyataan dari legenda atlet tembak Korea Selatan Jin Jong Oh yang menyebut seorang atlet pemenang asal Iran sebagai teroris.

Prestasi Javad Foroughi mendapat medali emas nomor pistol 10 meter putra Olimpiade Tokyo ditanggapi berbeda oleh Jin Jong Oh dengan melontarkan komentar yang menyebut atlet asal Iran itu sebagai teroris.

"Bagaimana teroris bisa meraih juara pertama (Olimpiade)? Itu hal yang paling absurd dan konyol," kata Jin Jong Oh setibanya di Bandara Internasional Incheon, Rabu, 28 Juli 2021 dikutip Kabar Joglosemar dari Korea Times.

Usai mendapat kecaman dari banyak pihak, atlet tembak asal Korea Selatan itu, meminta maaf atas pernyataannya itu. Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui media sosial.


Baca Juga: Cara Daftar BPUM 2021 Online di Sleman, Gelombang 4 Dibuka Sampai 5 Agustus 2021
"Saya meminta maaf karena menyebabkan kontroversi dengan komentar yang tidak pantas selama wawancara dengan media ketika saya kembali ke Bandara Internasional Incheon," ujar Jin Jong Oh dikutip dari Media Korea Selatan SBS News

"Saya sangat merenungkan hal ini, dan saya meminta maaf kepada Foroughi yang terluka oleh pernyataan saya," imbuh Jin Jong Oh.

Itulah 3 kontroversi Korea Selatan selama berlangsungnya ajang Omlimpiade Tokyo 2020 yang memicu perdebatan netizen. ***

Editor: Galih Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler