Perbedaan COVID-19 Biasa dengan Varian Delta

16 Juli 2021, 12:48 WIB
Ilustrasi virus corona. /Pixabay

KABAR JOGLOSEMAR- Saat ini virus corona semakin menggila sebab virus tersebut bermutasi lagi menjadi varian Delta. Bahkan varian tersebut sudah menyebar di Indonesia. Lalu bagaimana cara membedakan covid-19 yang biasa dengan varian delta?

Penamaan dari WHO untuk varian baru dari covid-19 yaitu delta atau B.1.617.2 memiliki kemampuan yang berbeda dengan covid-19 biasa, varian ini lebih mudah menular juga penderita mendapat gejala yang hebat.

Baca Juga: Idul Adha di Tengah PPKM Darurat, Simak Petunjuk Sholat Id

Sehingga varian delta menjadi pusat perhatian dunia, varian terbaru ini dapat menular dengan durasi 5-10 detik dengan kontak langsung. Berikut perbedaan covid-19 biasa dengan varian delta:

Gejala varian biasa:

- Anosmia atau kehilangan indera perasa atau penciuman

- Sakit kepala

- Demam

- Sesak napas

- Batuk

- Sakit tenggorokan

Gejala covid-19 paling sering adalah demam dan sesak napas, berbeda dengan anosmia dan sakit tenggorokan. Keduanya merupakan gejala covid yang sangat jarang dialami oleh penderita. Namun demikian tetaplah menerapkan prokes atau protokol kesehatan.

Baca Juga: Kata RM BTS soal Pandemi Corona

Gejala varian Delta:

Gejala varian delta berbeda dengan varian biasa, gejala varian ini lebih parah dan tentunya semakin banyak. Gejala tersebut adalah:

- Sakit kepala

- Flu parah

- Demam

- Mual dan muntah

Sedangkan yang umumnya terjadi pada anak-anak adalah sebagai berikut:

- Pilek

- Batik

- Mencret

- Demam

- Mudah lelah

- Muncul ruam di sekitar kulit

- Sulit untuk bernapas

- Sakit kepala

- Sakit perut

- Menurunnya nafsu makan

- Mual dan muntah

- Kehilangan indera perasa dan penciuman

- Nyeri otot

Baca Juga: 36 Penumpang Masuk Bandara Sorong Papua Tanpa Dokumen Corona

Pada penderita covid-19 varian delta rata-rata mengalami gejala kelelahan, pilek, dan badan tidak enak. Sedangkan gejala yang jarang terjadi adalah anosmia atau kehilangan indera pengecap juga penciuman dan batuk.

Kasus pada corona varian terbaru banyak terjadi pada anak-anak. Dokter Spesialis Patologi Forensik KSM Kesehatan Anak di RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr Rismala Dewi SpA(K) berkata bahwa gejala yang banyak dan bervariasi pada anak menjadi penyebab terinfeksinya varian delta.

Dokter tersebut mengelompokkan berbagai gejala yang ditimbulkan akibat terinfeksi covid-19 varian delta seperti pada di atas.

Baca Juga: Kemenkeu Izinkan Danais DIY Dipakai untuk Penanganan Pandemi Corona

Disebabkan varian delta ini lebih berbahaya, pemerintah selalu menganjurkan pada warga agar ketat terhadap protokol kesehatan atau prokes.

Apabila seseorang mengalami gejala seperti di atas hendaknya segera berkonsultasi dengan dokter.***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler