KABAR JOGLOSEMAR- Meski tercatat belum pernah melaporkan kasus Covid-19 di negaranya, namun sejumlah negara menawarkan kerjasama untuk memberikan vaksin AstraZeneca pada Korea Utara. Namun hal ini ditolak oleh Presiden Korea Utara, Kim Jong Un.
Menurut salah satu lembaga analis dari Korea Selatan, Korea Utara menolak vaksin itu karena khawatir dengan efek samping AstraZeneca seperti pembekuan darah.
Persentase efek samping itu memang kecil, tetapi berdampak serius pada sejumlah orang.
Baca Juga: Update 25 Titik Penyekatan di Jogja Selama PPKM Darurat
Berdasarkan laporan Institut Nasional Strategi Keamanan (INSS) yang berafiliasi dengan badan intelijen Korea Selatan, Korea Utara tengah mencari opsi vaksin lain.
Laporan tersebut juga menyatakan Korea Utara tidak tertarik dengan vaksin Covid-19 yang diproduksi China. Mereka khawatir vaksin yang diproduksi Negeri Tirai Bambu itu tidak begitu efektif melawan Covid-19.
Sejauh ini negara yang dipimpin Kim Jong Un itu tertarik dengan vaksin Sputnik V yang diproduksi Rusia. Namun, mereka berharap bisa mendapatkan vaksin tersebut lewat sumbangan.
Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Pelaku Usaha Perhotelan Siap-Siap Hadapi Tsunami Kebangkrutan
"Mereka ini condong ke vaksin yang diproduksi Rusia, namun belum ada kesepakatan," kata Direktur Penelitian Strategis INSS, Lee Sang-keun.
Sebelumnya COVAX mengatakan akan mengirimkan hampir 2 juta dosis AstraZeneca ke Korea Utara. Distribusi pertama diharapkan berlangsung pada Mei lalu tetapi ditunda lantaran konsultasi yang berkepanjangan.
Baca Juga: Minta Bantuan Diberikan Saat PPKM, Arya Saloka: Orang Meninggal Bukan Karena Covid Tapi Stres
Sampai saat ini Korea Utara belum pernah melaporkan kasus Covid-19 di negara itu. Namun, mereka melakukan tindakan pencegahan salah satunya penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan dalam negeri.***