Kronologi 40 Warga Seyegan Sleman Positif Covid-19 dari Ziarah hingga Satu Pedukuhan Lockdown

18 Juni 2021, 16:07 WIB
Ilustrasi Covid-19. 40 warga Seyegan, Sleman positif Covid-19 dari klaster ziarah /Pixabay/cromaconceptovisual

KABAR JOGLOSEMAR - Satu pedukuhan harus lockdown setelah sebanyak 40 warga Kalurahan Margoagung, Kapanewon Seyegan, Sleman, Jogja positif Covid-19.

Lurah Margoagung, Jarwo Suharto menjelaskan penularan dari klaster ini bermula dari 70 warga Seyegan, Sleman yang berziarah ke Magelang, Jawa Tengah.

Warga tersebut melakukan perjalanan ziarah dengan dua bus pada Minggu, 6 Juni 2021.

"Berawal dari ziarah ke daerah Magelang, dua bus pada tanggal 6 Juni waktu itu," terang Jarwo, Jumat, 18 Juni 2021.

Baca Juga: Muncul Lonjakan Kasus Covid-19 di Jogja, Sultan HB X Pertimbangkan Opsi Lockdown

Rupanya satu warga ada yang kondisinya kurang sehat. Pulang ziarah, warga yang kurang sehat itu melapor ke satgas penanganan Covid-19 dan ditindaklanjuti ke Puskemas.

Karena ada warga bergejala, maka alhasil diadakanlah swab massal untuk yang ikut ziarah ke Magelang pada Senin, 14 Juni 2021.

Hasil swab massal warga Seyegan, Sleman yang ikut ziarah itu keluar pada Rabu, 16 Juni 2021 dan sejumlah warga dinyatakan positif Covid-19.

"Yang kemarin ziarah kita swab semua. Hasilnya, ada 40 orang yang dinyatakan positif Covid-19," ungkap Jarwo.

Baca Juga: Ada 2 Link Resmi untuk Cek Pencairan Banpres 2021 Secara Online: Pencairan BPUM Rp1,2 Juta

Adapun rincian warga yang terpapar Covid-19 paling banyak ada di empat RT di Padukuhan Ngino XII dan sebagian di Ngino XI.

"Jadi totalnya sampai hari ini ada 40 orang positif di Ngino. 39 di Ngino XII dan 1 di Ngino XI," paparnya.

Warga yang positif Covid-19 tersebut lantas melakukan isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing. Di mana saat ini dari kalurahan sedang berusaha mencari dan menyiapkan selter.

"Sementara ini untuk isolasi mandiri, karena selter-selter di Sleman sudah penuh," katanya.

Baca Juga: 5 Provinsi di Pulau Jawa Dominasi Penambahan Kasus Tertinggi COVID-19

Satu pedukuhan lockdown

Menindaklanjuti banyak warga positif Covid-19, Padukuhan Ngino 12 telah lockdown sejak sejak Kamis, 17 Juni 2021 hingga waktu yang belum ditentukan.

Sementara itu, untuk Padukuhan Ngino 11 tidak dilakukan lockdown karena hanya sebagian warga yang diketahui positif COVID-19.

Sementara untuk jaminan hidup atau jadup pasien terkonfirmasi positif Covid-19, pemerintah kalurahan sudah menyiapkan dana.

Baca Juga: 3 Dosen Meninggal Akibat Covid-19, UNS Lockdown 1 Pekan

Bantuan telah disampaikan lewat Pedukuhan, berbentuk sembako dan bahan pangan mentah.

"Kami juga berusaha berkoordinasi ke Dinsos. Mudah-mudahan nanti akan mengampu, ada partisipasi masyarakat. Dan kami juga minta, masyarakat yang tidak kena imbas ini patungan," ujarnya. ***

Editor: Galih Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler