Singgung GeNose, Presiden Jokowi: BPPT Harus jadi Pusat Kecerdasan Teknologi Indonesia

8 Maret 2021, 21:40 WIB
Presiden Jokowi tentang GeNose /instagram.com@jokowi

KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) harus aktif berburu inovasi dan teknologi yang kemudian bisa dikembangkan lebih lanjut dan diterapkan.

Presiden pun menyinggung alat uji GeNose yang ditemukan Dosen UGM.

Apalagi, menurut Presiden Jokowi, ada ribuan peneliti di pemerintahan dan swasta serta para inovator lain di masyarakat, yang memiliki temuan yang bisa dikembangkan lebih lanjut, bahkan sampai tahap komersialisasi.

Baca Juga: Alumni Kartu Prakerja Akan Dapat KUR, Cek Syarat dan Ketentuannya di Sini

Baca Juga: Waduh, 4 Weton Pria Ini Diprediksi Hobi Selingkuh Berdasarkan Ramalan Primbon Jawa

Presiden Jokowi memberi contoh di masa pandemi Covid-19, akselerasi inovasi bisa dilihat di bidang kesehatan seperti ventilator untuk perawatan pasien Covid-19 dan alat uji GeNose yang mulai digunakan di lokasi-lokasi padat interaksi.

"BPPT harus aktif berburu inovasi dan teknologi untuk dikembangkan lebih lanjut dan diterapkan. Ada ribuan peneliti di pemerintahan dan swasta, serta para inovator lain di masyarakat, yang memiliki temuan yang bisa dikembangkan lebih lanjut, bahkan sampai tahap komersialisasi," cuit Presiden Jokowi dilansir Kabar Joglosemar dari @jokowi pada Senin 8 Maret 2021.

 

Menurut Presiden Jokowi, BPPT juga harus memiliki jaringan yang luas dan menjadi lembaga akuisisi teknologi maju dari mana pun. Hal itu terutama dilakukan selama belum bisa diproduksi di dalam negeri.

Selain itu, menurut Preiden Jokowi, BPPT juga harus turut ambil bagian dalam pengembangan kecerdasan buatan dan menjadi pusat kecerdasan teknologi Indonesia.

"BPPT harus mampu memiliki jejaring luas dan menjadi lembaga akuisisi teknologi maju dari manapun, selama belum bisa diproduksi di dalam negeri. Selain itu, BPPT harus turut ambil bagian dalam pengembangan kecerdasan buatan dan menjadi pusat kecerdasan teknologi Indonesia," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Cocok Jadi Suami, 7 Weton Ini Berwibawa dan Cocok Jadi Pemimpin

Baca Juga: Sewindu Tekuni Usaha Tahu Goreng, Warga Bantul Ini Tetap Bertahan di Tengah Pandemi

 

 Presiden Jokowi memberi contih di masa pandemi Covid-19, BPPT perlu melakukan akselerasi inovasi teknologi, terutama di bidang kesehatan.

"Selama pandemi ini misalnya, akselerasi inovasi bisa kita lihat di bidang kesehatan seperti ventilator untuk perawatan pasien Covid-19 atau alat uji GeNose yang mulai digunakan di lokasi-lokasi padat interaksi," kata Presiden Jokowi.

Menanggapi hal itu, seorang netizen dengan nama ione yang dikutip Kabar Joglosemar dari @ioneinoe mengatakan, selain GeNose, UGM juga memiliki INA Shunt untuk upaya penyembuhan Hidrosefalus (kepala besar) yang sudah e-katalog. Dan inovasis tersebut harus diangkat dengan melepas produk impor yang sejenis.
 
Baca Juga: Dapat SMS, Ini Tahapan yang Wajib Dilakukan Jika Lolos Kartu Prakerja Gelombang 13
 
Baca Juga: Cara Dapatkan KUR Bagi Alumni Kartu Prakerja, Simak Berikut Ini

 
Karena itu, ione setuju dengan ajakan Presiden Jokowi untuk "membenci" produk impor dan mencintai produk dalam negeri. "Ada lg INA Shunt dr UGM u Hidrosefalus (Kepala Besar) yg sdh e katalog jg. Inovasi tsb harus diangkat dg me'lepas' produk import sejenis ok trik dagang mereka sangat brutal. Jd setuju satir 'kebencian' bkn dlm arti harafiah tp yi: kaffah dlm memback up yg sdh ada produk DN," cuit ione di @ionoeinoe pada hari Senin 8 Maret 2021.***

 
Editor: Sunti Melati

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler