KLB Pilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Andi Arief: KLB Ghaib

5 Maret 2021, 20:52 WIB
Kepala Staf Presiden Moeldoko. /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

KABAR JOGLOSEMAR - KLB (Kongres Luar Biasa) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara pada hari Jumat 5 Maret 2021 berhail memilih Jenderal (Purn) TNI Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Namun, KLB Partai Demokrat yang dihadiri ratusan kader itu dinilai Pengurus DPP Partai Demokrat Andi Arief sebagai KLB abal-abal bahkan ghaib.

Baca Juga: Cerdas dan Loyal, Begini Rezeki Hingga Pekerjaan yang Cocok untuk Weton Sabtu Legi

Sebab menurut Andi Arief, tidak ada Ketua DPD Partai Demokrat dari seluruh Indonesia yang hadir dalam KLB tersebut.

Sebab, sesuai AD/ART Partai Demokrat syarat KLB harus dihadiri 2/3 jumlah Ketua DPC dari seluruh Indonesia. Dan saat ini ada 514 Ketua DPC Partai Demokrat di seluruh Indonesia.

"Ketua dpd yg hadir 0, syarat 2/3 Ketua DPC yg hadir 0 persen ( dari dari Jumlah total 514 ketua DPC. TIDAK ADA ijin Ketua majelis tinggi. Jadi KlB dihadiri peserta Ghaib. KLB bukan hanya abal-abal tapi ghaib. Aya aya wae..," cuiat Andi Arief dikutip Kabar Joglosemar dari akun twitternya @Andiarief-ID, hari Jumat 5 Maret 2021.

Menurut Andi Arief, selain harus dihadiri 2/3 Ketua DPC Partai Demokrat di Indonesia, penyelenggaraan KLB juga harus mendapat izin dari Ketua Majelis Tinggi. Namun, kenyataannya tidak ada izin dari Ketua Majelis Tinggi.

Baca Juga: 10 Hari Lagi Promo Berakhir, Ini Cara Beli Kalung Emas Ikatan Cinta Rose Gold 8 Karat

Andi Arief pun menyebutkan bahwa KLB Partai Demokrat yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum ibarat Presiden diimpeach oleh anggota DPR gadungan atau abal-abal.

"anggapan saya ATAS Penetapan Moeldoko sebagai ketua KLB ilegal: apakah Presisen boleh diimpeach oleh anggota DPR gadungan atau abal abal?" tanya Andi Arief di akun yang sama.

Tidak hanya menyebut KLB Partai Demokrat di Deli Serdang sebagai abal-abal bahkan ghaib, Andi Arief juga menuduh pemerintah melakukan pembiaran terhadap KLB. Ia pun berpendapat bahwa seharusnya Presiden Jokowi bisa bertindak.

"Pemerintah lakukan pembiaran jika KLB ilegak terjadi. Pak Jokowiharusnya bisa bertindak, terlalu lembek bela demokrasi. Soal etika hargai mantan Presiden (SBY) yg lakukan kebenaran juga beku hatinya. Jangan salahkan jika mantan Presiden demonstrasi di Istana dg standar prokes," kata Andi Arief.

Baca Juga: Kemenkop UKM Salurkan BPUM 2021, Berikut Informasi Terkini Hingga Syarat Pendaftarannya

Sementara mantan Pengurus DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa terlepas dari status KLB saha atau tidak, ia tetap mengucapkan selamat kepada Jenderal (Purn) TNI Moeldoko atas terpilihnya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dalam KLB di Deli Serdang.

"Terlepas dari status sah arau tidaknya KLB Demokrat di Deli Serdang, mengucapkan selamat kepada seseorang yang mencapai sebuah prestasi kebaikan adalah baik. Mk itu sy ucapkan SELAMAT KEPADA JEND TNI (P) DR MOELDOKO," cuit Ferdinand Hutahaean dikutip Kabar Joglosemar dari @FerdinandHaean3 pada hari Jumat 5 Maret 2021.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler