Vaksinasi Tenaga Kesehatan Sudah Berlangsung, Jubir: KIPI Masih Bersifat Ringan

22 Januari 2021, 18:41 WIB
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 /Pixabay/kfuhlert

KABAR JOGLOSEMAR - Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi COVID-19 gelombang pertama untuk tenaga kesehatan.

Diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi sampai dengan pelaksaan per Jumat, 22 Januari 2021, tidak ada Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) yang serius.

"Vaksin memiliki risiko efek samping yang rendah," kata Nadia dalam keterangan pers, seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

"Berdasarkan laporan Komisi Nasional KIPI semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada kejadian yang sifatnya serius," imbuhnya.

Baca Juga: Lebih dari 132 Ribu Tenaga Kesehatan Sudah Dapat Vaksin COVID-19 Pada Gelombang Pertama

Baca Juga: Kumpulan Quote Galau yang Mewakili Perasaan di Hari Valentine 2021

Meski begitu, Komnas KIPI masih mengumpulkan data dan laporan terkait efek samping.

Sampai saat ini, telah terkumpul 30 laporan KIPI yang bersifat ringan dan tidak ada reaksi serius.

Adapun reaksi serius yang dimaksud yakni efek samping kesehatan yang membuat penderitanya membutuhkan perawatan medis.

Seperti diketahui, total sudah ada lebih dari 132.000 tenaga kesehatan yang sudah dapat vaksinasi COVID-19.

"Kabar baik kami sampaikan, sejak 14 Januari hingga tadi siang pukul 13.00 WIB, jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi sudah mencapai lebih dari 132.000 orang atau 22 persen dari total 598.483 tenaga kesehatan yang masuk vaksinasi tahap pertama," ujarnya.

Baca Juga: 9 Cara Merawat Tanaman Hias Janda Bolong Agar Tidak Layu

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 8 Februari, Ini Penjelasan Satgas Penanganan COVID-19

Ia menambahkan target tenaga kesehatan yang akan menerima vaksinasi pada gelombang pertama sejumlah 1,4 juta orang.

Diharapkan hal itu bisa tuntas pada Februari 2021. Ia menekankan, vaksinasi menjadi penting bagi tenaga kesehatan demi menekan angka kematian yang menimpa mereka akibat COVID-19. 

"Kita sudah kehilangan lebih dari 600 nakes dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai covid19 mlalui vaksinasi. Vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya," pungkasnya. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler