KABAR JOGLOSEMAR – Kecelakaan pesawat bukan merupakan hal yang aneh dalam dunia penerbangan di Indonesia, bahkan seluruh dunia.
Kini, tanah air kembali dikejutkan dengan berita hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182.
Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta di Jakarta menuju Bandara Soepadio di Pontianak.
Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak, Ini 5 Tragedi Pesawat yang Melibatkan Jagat Olahraga
Namun, baru mengudara selama empat menit, pesawat resmi dinyatakan hilang kontak pada pukul 14.30 WIB.
Ketika suatu pesawat dinyatakan hilang kontak, besar kemungkinan pesawat tersebut jatuh. Di Indonesia, rata-rata pesawat yang dinyatakan hilang kontak akan segera ditemukan dalam kondisi jatuh dan sudah berupa puing-puing.
Jatuhnya Sriwijaya Air bukanlah tragedi kecelakaan pesawat yang pertama kali terjadi di Indonesia.
Sebelum-sebelumnya, maskapai penerbangan lainnya juga pernah mengalami tragedy mengerikan ini.
Dikutip Kabar Joglosemar.com dari berbagai sumber, berikut ini daftar kecelakaan pesawat di tanah air dalam 15 tahun terakhir:
Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak yang Hilang Kontak Angkut 56 Penumpang
2007
Di tahun ini, terdapat tiga kasus kecelakaan pesawat. Dua pesawat Adam Air dinyatakan jatuh pada tanggal 1 Januari (Jurusan Surabaya-Manado) dan 21 Februari (Jurusan Jakarta-Surabaya).
Lalu pada 7 Maret, Garuda Indonesia tujuan Jakarta-Yogyakarta tergelincir saat mendarat di Bandara Adisucipto Yogyakarta.
2008
Sriwijaya Air ternyata pernah mengalami tragedy kecelakaan juga di tahun ini. Pesawat yang tergelincir di Bandara Sultan Thaha itu memiliki rute Jakarta-Jambi pada 27 Agustus.
2009
Pesawat regional Mimika Air tujuan Ilagam jatuh di Gunung Gergaji, Papua pada tanggal 17 April. Selain itu, Merpati Nusantara Airlines juga jatuh pada 2 Agustus.
2010
Setahun berselang, Merpati Nusantara Airlines kembali mengalami kecelakaan pada tanggal 13 April dengan tujuan Sorong-Manokwari.
Baca Juga: Serpihan Seng Tersangkut di Jangkar Kapal Kepulauan Seribu, Diduga Badan Pesawat Sriwijaya Air
2011
Lagi-lagi, Merpati Nusantara Airlines menelan korban jiwa pada penerbangan pada tanggal 7 Mei yang jatuh di perairan di daerah Kaimana, Papua Barat.
Tanggal 29 September, pesawat Nusantara Buana Air juga jatuh di Langkat, Sumatra Utara.
2012
Pada tanggal 2 Mei, Sukhoi Superjet 100 jatuh dan menabrak Gunung Salak di Jawa Barat pada penerbangan pertamanya.
2013
Lion Air tergelincir saat mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali pada tanggal 13 April. Merpati Nusantara Airlines lalu menyusul dengan hard landing pada 10 Juni saat mendarat di Bandara El Tari, Kupang.
2014
Di akhir tahun tepatnya 28 Desember, pesawat AirAsia QZ8501 mengalami kecelakaan dan jatuh di Laut Jawa.
Baca Juga: Line Up GDA 2021 Hari Kedua Besok, Ada ITZY Hingga MAMAMOO
2015
Pesawat Hercules milik TNI AU Indonesia jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan segera setelah lepas landas.
2016
Setahun berselang, lagi-lagi pesawat Hercules jatuh pada 18 Desember di Wamena, Papua.
2017
Di tahun ini, tiga kecelakaan pesawat terjadi dalam maskapai penerbangan yang masih boleh dibilang berada dalam satu perusahaan, yakni Wings Air dan Lion Air.
Kecelakaan yang menimpa Wings Air terjadi dua kali pada 26 Februari (Rute Bandung-Tanjung Karang) dan 3 Agustus yang bertabrakan sayap dengan Lion Air di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
2018
Masih satu grup dengan Lion Air, pesawat Batik Air juga kecelakaan pada 13 Maret, tergelincir di Bandara Rendani, Manokwari, Papua.
Baca Juga: Diduga Serpihan Pesawat Sriwijaya Air, Ditemukan Serpihan Kabel di Kepulauan Seribu
Tanggal 29 April, Lion Air menyusul tergelincir di Bandara Djalaluddin, Gorontalo. Wings Air kemudian juga kecelakaan menabrak towing tracktor di Bandara Halim Perdanakusuma pada 21 Oktober.
Tak lama berselang, Lion Air JT610 jatuh di lepas pantai Karawang, Jawa Barat, pada tanggal 29 Oktober.
Itulah daftar kecelakaan pesawat dalam 15 tahun terakhir yang pernah terjadi di Indonesia.
Selain kecelakaan yang disebutkan di atas, masih ada kecelakaan-kecelakaan lain yang melibatkan pesawat-pesawat kecil lainnya.***