Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada

5 Januari 2021, 20:37 WIB
Ilustrasi Gunung Merapi. /Aditya99966/Pixabay.

KABAR JOGLOSEMAR - Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta untuk tetap waspada mengingat aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi.

Bahkan pada hari Senin, 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB, terjadi guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Tergantung Izin Pemda dan Orangtua Siswa

Suara guguran pun terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Kabupaten Magelang.

"Kami menghimbau masyarakat untuk meningkatakan kewaspadaan akan aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat diharapkan tetap mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya," kata Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi Hanik Humaida seperti dikutip Kabar Joglosemar dalam laman resmi BPPTKG.

Menurut Hanik Humaida, hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi terpantau masih tinggi.

Peningkatan aktivitas terpantau dari data kegempaan dan deformasi sejak 22 Desember 2020. 

Dikatakan, manifestasi dari peningkatan aktivitas Gunung Merapi telihat pada Senin, 4 Januari 2021 pukul 19.52 WIB, dimana terjadi guguran yang terpantau dari kamera CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera thermal di Stasiun Panguk. 

Baca Juga: Belum Lakukan Uji Emisi Motor, Warga Jakarta Siap-siap Kena Tilang hingga Rp500 Ribu

Dalam video di CCTV mode nightview itu menampilkan pendaran sinar yang diduga lava pijar.

Hasil pengamatan ini didukung dengan foto DSLR (difoto oleh Pak Ranto) dan foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama. 

Bertepatan dengan pengamatan kejadian tersebut, jaringan seismik Gunung Merapi merekam gempa guguran.

Dengan melihat perkembangan tersebut, Hanik Humida menyimpulkan bahwa lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. Sinar yang teramati sebelumnya yaitu pada31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB.

"Dan bisa jadi ini merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar," kata Hanik Humaida. 

Baca Juga: Tambah 297 Kasus, Jogja Pecahkan Rekor Harian Kasus Positif Corona

Terkait dengan kejadian tersebut, BPPTKG belum merevisi rekomendasi aktivitas Gunung Merapi dimana daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Sampai saat ini status Gunung Merapi masih pada level III atau status Siaga sejak 5 November 2020.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: BPPTKG

Tags

Terkini

Terpopuler