KABAR JOGLOSEMAR - Sejak Maret 2020, pandemi virus corona menyebar di Indonesia. Hingga kini penyebaran dan penularan virus corona belum ada tanda-tanda untuk berakhir. Bahkan setiap hari kasus positif terus bertambah, meski yang sembuh juga banyak.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan, China itu.
Bahkan beberapa daerah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Namun, penyebaran dan penularan virus corona masih terjadi dan entah sampai kapan.
Baca Juga: Diisukan Tahap 6 Segera Cair, Ini 3 Rekening untuk Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan
Karena itu, pemerintah melalui Gugus Tugas Covid-19 mengambil berbagai langkah. Langkah yang sudah dan terus dilakukan adalah menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan disiplin.
Protokol kesehatan yang lazim diterapkan adalah wajib memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan.
Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat maka jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona berkurang, sementara jumlah kasus sembuh terus bertambah.
Baca Juga: 7 Sunnah yang Bisa Dilakukan di Hari Jumat, Keutamaannya Luar Biasa
Bahkan menurut data yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman resmi covid19.go.id, angka kasus sembuh kasus positif coronadi Indonesia mencapai 82,1 persen.
Dan angka kesembuhan ini, menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, akan semakin bertambah bila vaksin virus corona sudah mulai digunakan.
Bukan hanya kasus kesembuhan akan bertambah, namun angka kasus positif juga akan berkurang bahkan berakhir bila vaksin sudah bisa digunakan atau disuntikkan kepada warga.
Baca Juga: Simak Harga iPhone Bulan Desember 2020, Mulai dari iPhone 12, 11, hingga Xs
Baca Juga: Manjakan Fans KPop, Shopee Boyong Stray Kids dan GOT7 Tampil dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday
"Vaksinasi bagi masyarakat dalam masa pandemi sangat penting agar terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok. Meski vaksinasi memberikan kekebalan secara individu, namun terciptanya herd immunity akan melindungi masyarakat yang tidak memperoleh vaksinasi karena alasan tertentu, terlindungi dari paparan penyakit," kata Prof Wiku di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Karena itu, menurut Prof Wiku, untuk mencapai kekebalan kelompok atau komunitas ini, maka prinsip gotong royong merupakan hal yang utama.
Kekebalan komunitas dapat dicapai, apabila masyarakat yang sehat dan memenuhi kriteria melakukan vaksinasi. Sehingga dengan jumlah yang memadai, maka akan tercipta herd immunity, sekaligus melindungi kelompok-kelompok yang tidak divaksinasi.***