5 Cara Menasehati yang Diajarkan Islam

- 29 Juni 2021, 22:32 WIB
Ilustrasi menasehati
Ilustrasi menasehati /Pixabay/nastya_gepp
 
KABAR JOGLOSEMAR - Mengingatkan  orang yang melakukan kesalahan merupakan tindakan yang amat diperintahkan oleh Islam.
 
Untuk menjalankannya perlu strategi yang tepat agar teguran itu bisa berbuah perubahan baik bagi orang yang ditegur.
 
 
Allah SWT berfirman, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik." (QS An Nahl (16): 125).
 
Islam mewajibkan setiap umatnya untuk saling mengingatkan dan menasehati. Namun dalam mengingatkan seseorang, terdapat beberapa cara tertentu yang harus diperhatikan.
 
Berikut ini adalah beberapa cara mengingatkan orang lain dalam Islam :
 
 
1.Tabbayun sebelum memberi nasehat
 
Salah satu hal yang penting dilakukan sebelum memberikan nasehat adalah memastikan kebenaran berita yang kita ketahui.
 
Nasehat yang dilakukan dengan dasar berita yang simpang siur tidak akan memberikan manfaat. Bahkan bisa jadi malah membuat orang yang diberi nasehat menjadi sedih dan kecewa.
 
2.Ingatkan di saat yang tepat
 
Ibnu Mas’ud pernah berkata:
 
“Sesungguhnya adakalanya hati bersemangat dan mudah menerima, dan adakalanya hati lesu dan mudah menolak. Maka ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima dan tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak.” (Al Adab Asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih).
 
 
3.Menggunakan kata-kata yang baik
 
Nasehat juga harus disampaikan dengan kata – kata yang baik. Bahkan, dalam surat Thaha ayat 44, Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasehati Firaun dengan perkataan yang lemah lembut.
 
Sedangkan kita bukan seorang Nabi, dan orang yang kita beri nasehat bukanlah Firaun yang keras kepala, dzalim, dan merasa Tuhan. Karena itu, nasehat yang diberikan haruslah menggunakan kata – kata yang baik.
 
4.Tidak menasehati di depan umun
 
Islam menjaga dengan baik kehormatan seseorang. Karena itu, sudah sewajarnya umat Islam menjaga harga diri dan kehormatan saudaranya.

Memberi nasehat kepada seseorang di depan umum bukanlah sebuah nasehat.

Bahkan Imam Syafi’I mengatakan bahwa nasehat di depan umum adalah sebuah bentuk pelecehan kepada orang lain.

Sedangkan Al-Hafizh Ibnu Rajab mengatakan bahwa nasehat di depan umum adalah bentuk mempermalukan orang lain. Nasehat seharusnya dilakukan secara rahasia dan empat mata.

Baca Juga: Bupati Sleman Buat Terobosan dengan Gerakan Sesarengan Jogo Sleman

5.Jangan memaksakan agar nasehat diterima 

Orang yang menasehati orang dan memaksakan nasehatnya diterima bisa disebut sebagai orang yang zhalim.

Karena niat memberi nasehatnya adalah untuk ditaati bukan untuk menunaikan amanah persaudaraan antar sesama muslim.

Nasehat adalah sebuah ibadah. Dan meskipun orang yang diberi nasehat tidak menerima nasehat tersebut, maka orang yang mendapatkan nasehat akan tetap mendapatkan pahala dari Allah.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x