Tak Sembarangan, Ini Aturan Nominal Pemberian Angpao Saat Perayaan Imlek Sesuai Usia

- 1 Februari 2021, 07:51 WIB
ilustrasi angpao saat perayaan imlek
ilustrasi angpao saat perayaan imlek //freepik.com/

 

KABAR JOGLOSEMAR - Bagi masyarakat Tionghoa pemberian angpao pada perayaan imlek adalah hal yang paling ditunggu. Biasanya orang yang lebih tua sudah menyiapkan angpao dengan nominal tertentu yang nanti akan diberikan pada orang yang lebih muda.

Ternyata dalam tradisi pemberian angpao nominal yang diberikan tidak boleh sembarangan, ada aturan pemberian nominal angpao berdasarkan tingkat usianya. 

Berikut aturan jumlah nominal pemberiang angpao pada saat perayaan imlek berdasarkan usia.

Baca Juga: Selain Merokok, Ini 7 Kebiasaan yang bisa Memicu Kanker

Baca Juga: Peringatan Hari Kanker Sedunia 4 Februari, Ini Ucapan Hari Kanker yang Menginspirasi dan Memotivasi

1.Bayi dan Balita ( Usia 0-3 tahun)

Memberi angpao pada bayi dan balita biasanya hanya sebuah formalitas. Dan jumlah nominal uang yang diberikan sesuai keinginan pemberi. Besar atau kecilnya terserah Anda.

Karena nanti uang tersebut akan digunakan oleh orangtua si bayi, jadi tidak perlu terlalu besar. Jumlah  yang biasa diberikan rata-rata Rp 5 ribu sampai 10 ribu sudah cukup.

2. Anak-Anak ( Usia 4-11 Tahun)

Anak usia ini sudah mulai mengerti kegunaan uang untuk jajan. Namun tentunya belum bijak mengatur keuangan. Sehingga tidak perlu terlalu banyak memberi angpao pada mereka. Nominal yang diberikan cukup sebesar Rp 10 ribu -50 ribu. 

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Februari 2021: Penyesalan Aldebaran, Kini Ingin Cepat Bercerai Demi Kebahagiaan Andin?

Baca Juga: Tak Hanya Hanbin eks iKON, Wajah Seungri dan TOP BIGBANG Juga Diblur di SMA 2021

3. Remaja ( Usia 12-17 tahun)

Usia remaja keinginan untuk belanja sedang tinggi-tingginya. Biasanya jika Anda memberi angpao dengan jumlah uang kecil dia akan cemberut.

Angpao untuk anak remaja boleh diperbanyak, tapi jangan terlalu besar juga. Sebab pastinya masih banyak kerabat lain yang harus diberi angpao. Angpao untuk remaja rata-rata berjumlah Rp 50 ribu - 100 ribu per orang.

4. Orang Dewasa dan Sudah Bekerja  (Usia 23-29 Tahun)

Meskipun dikategorikan orang dewasa, namun kelompok usia ini biasanya belum mapan. Apalagi jika belum menikah atau baru mulai bekerja sehingga masih membutuhkan dukungan keuangan.

Angpao dengan dengan nominal sebesar Rp 200 ribu - Rp 500 ribu terbilang cukup untuk mereka.

Baca Juga: NU Genap Berusia 95 Tahun Hari Ini, Begini Kata Presiden Joko Widodo

Baca Juga: Keutamaan Puasa Senin Kamis, Salah Satunya untuk Perisai Bagi Jiwa

5.Dewasa dan Belum Menikah (30 Tahun Keatas )

Di usia ini, biasanya seseorang sudah mapan. Karenanya yang ia butuhkan dari keluarga adalah doa agar bisa mendapatkan jodoh dan kebahagiaan. Untuk jumlah angpao yang harus diberikan, sesuai kemampuan saja

Sejarah Angpao

Angpao adalah amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek. Sejak lama, warna merah melambangkan kebaikan dan kesejahteraan di dalam kebudayaan Tionghoa.

Warna merah menunjukkan kegembiraan, semangat yang pada akhirnya akan membawa nasib baik bagi penerimanya.

Makna angpao sebenarnya bukan hanya sekedar perayaan tahun baru Imlek semata karena angpao melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik.

Baca Juga: Chef Renatta Akui Sering Dapat Kiriman Foto Tidak Senonoh hingga Ajakan Taaruf

Baca Juga: Polisi Klarifikasi Tentang Video Viral Buaya Memangsa Kaki Manusia di Bangkalan Madura.

Angpao juga ada di dalam beberapa perhelatan penting seperti pesta pernikahan, hari ulang tahun, syukuran naik rumah baru dan lain-lain yang bersifat suka cita.

Jumlah uang yang ada dalam sebuah amplop angpao bervariasi. Untuk perhelatan yang bersifat suka cita biasanya besarnya dalam angka genap dan angka ganjil untuk kematian.

Angpao pada tahun baru Imlek sendiri mempunyai istilah khusus yaitu Ya Sui, yang artinya hadiah yang diberikan untuk anak-anak berkaitan dengan pertambahan umur atau pergantian tahun. Zaman dulu, hadiah ini biasanya berupa manisan dan makanan.

Baca Juga: HUT ke-95, Jokowi: Nahdlatul Ulama Berperan Besar Cerdaskan Bangsa Indonesia

Baca Juga: Selain Menyapu Lantai, Ini 7 Hal yang Tak Dilakukan saat Rayakan Tahun Baru Imlek 2021

Dalam satu sejarah masyarakat Tionghoa mengenai Ya Sui Qian dijelaskan bahwa anak-anak menggunakan uang untuk membeli petasan dan manisan.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan peredaran uang dan perputaran roda ekonomi di Tiongkok pada zaman tersebut

Di dalam tradisi Tionghoa, orang yang wajib dan berhak memberikan angpao biasanya adalah orang yang telah menikah, karena pernikahan dianggap merupakan batas antara masa kanak-kanak dan dewasa.

Baca Juga: Sinopsis Drama Mr Queen Eps 16: Ratu Kim So Yong Awasi Juru Masak Kerajaan

Angpao bukan dinilai dari besar kecilnya nominal uang didalamnya, melainkan dari ketulusan hati saat memberi yang berisi doa dan harapan pada yang menerimanya.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah