Dosa Ghibah yang Mengancam dan 4 Cara untuk Menjauhinya, Lengkap Beserta Dalil

19 Oktober 2020, 06:15 WIB
Ilustrasi sahabat muslim /qantara.de

KABAR JOGLOSEMAR - Membicarakan orang lain alias ghibah sepertinya sah-sah saja dilakukan. Ghibah sudah menjadi semacam bumbu dalam pergaulan atau pertemuan. 

Tidak selalu orang yang dikenal saja yang menjadi bahan ghibah. Bahkan, orang yang tidak dikenal seperti artis, misalnya tak luput menjadi bahan ghibah.

Apakah diperbolehkan membicarakan keburukan orang lain? Ghibah selalu identik dengan membicarakan keburukan bukan kebaikan.

Baca Juga: Tahap Mencangkok Aglonema dengan Tepat, Pasti Berhasil Dilakukan oleh Pemula

Sesungguhnya Islam mengatur tentang itu. Seperti dikutip kabarjoglosemar.com dari akun Twitter @Muslimahthread_

“Dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS AlHujurat 12)

Dalam ayat di atas jelas bahwa menggunjing atau membicarakan orang lain seperti memakan bangkai saudara sendiri. Oleh karena itu, hindarilah kebiasaan ghibah.

Baca Juga: Anggrek Hitam Papua dan Anggrek Shenzen Nongke, Dua Anggrek yang Masuk dalam Tanaman Hias Termahal

Ada 4 cara yang bisa menjadi pengingat untuk menjauhi ghibah.

  1. Mengingat bahwa Semua Amalan akan Dicatat termasuk ucapan

Segala hal yang dilakukan di dunia ini akan mendapatkan balasan, bisa pahala atau dosa. Hal itu ditegaskan melalui ayat berikut

“Tiada suatu ucapan apapun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Q.S Qaf: 18)

  1. Mengingat Aib Diri Sendiri

Membicarakan kesalahan orang lain tidak ada manfaatnya. Lebih baik kamu melakukan refleksi bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Fokuslah untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak ada orang yang ingin kekurangannya dibicarakan di belakang, bukan?

Baca Juga: Tadinya Hanya Tumbuh Liar di Hutan, 13 Jenis Alocasia Ini Diburu Pecinta Tanaman Hias

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.”

  1. Bisa Jadi Orang Lain Justru Lebih Baik

Ingat pepatah bahwa saat satu jari kita menuding orang lain keempat jari lainnya menuding diri sendiri? Itu bisa sebagai pengingat bahwa orang lain yang jadi bahan ghibah mungkin justru lebih baik dari diri sendiri.

Ghibah juga bisa menimbulkan fitnah.

Beliau (Rasullullah) ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589)

Baca Juga: Kenali 7 Hama yang Biasa Serang Tanaman Hias

Baca Juga: 4 Fakta soal BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 yang Wajib Diketahui, Simak Nomor 2

  1. Nasehati pelaku ghibah atau tinggalkanlah perkumpulan tersebut

Menyampaikan kebaikan adalah hal yang sangat baik. Namun, jika orang lain tidak bisa diajak menuju kebaikan maka tinggalkan lingkungan pergaulan yang penuh toxic tersebut.

Itulah keempat cara untuk menghindari ghibah. Bijaksanalah dalam berkata dan memilih lingkungan pergaulan. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler