Larangan Ghibah atau Julid Serta 4 Cara untuk Menghindar Agar Tidak Dosa

24 September 2020, 11:00 WIB
Ilustrasi ghibah /Unsplash/Kristina Flour

KABAR JOGLOSEMAR - Dalam menjalani kehidupan sehari-hari membicarakan orang lain terkadang adalah hal yang tidak bisa dihindari. Hal itu sering disebut dengan istilah ghibah atau julid.

Bahkan, di tengah pandemi COVID-19 yang membatasi orang untuk kumpul-kumpul pun ghibah, julid, atau membicarakan orang lain masih bisa terus dilakukan. Apa lagi medianya jika bukan secara online atau lewat sosial media.

Islam tidak melarang untuk menjalin silaturahmi karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial. Manusia butuh berinteraksi dengan orang lain sebagai salah satu kebutuhannya.

Baca Juga: Seorang ASN di Dinkes DIY Meninggal karena COVID-19

Namun, yang perlu diingat adalah jangan sampai dalam bergaul tersebut terjerumus dalam pembicaraan yang menggunjing orang lain. 

Membicarakan keburukan orang lain dilarang dalam Islam dan dapat menyebabkan dosa ghibah. 

Seperti dikutip kabarjoglosemar.com dari akun Twitter @Muslimahthread_

“Dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS AlHujurat 12)

Baca Juga: Penyebab dan Solusi untuk Insentif Prakerja yang Belum Cair, Ikuti Caranya

Dalam ayat di atas jelas bahwa menggunjing atau membicarakan orang lain seperti memakan bangkai saudara sendiri. Oleh karena itu, hindarilah kebiasaan ghibah.

Ada 3 cara yang bisa menjadi pengingat untuk menjauhi ghibah.

1. Mengingat bahwa Semua Amalan akan Dicatat Termasuk Ucapan

Segala hal yang dilakukan di dunia ini akan mendapatkan balasan, bisa pahala atau dosa. Hal itu ditegaskan melalui ayat berikut

“Tiada suatu ucapan apapun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Q.S Qaf: 18)

2. Mengingat Aib Diri Sendiri

Membicarakan kesalahan orang lain tidak ada manfaatnya. Lebih baik kamu melakukan refleksi bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Fokuslah untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak ada orang yang ingin kekurangannya dibicarakan di belakang, bukan?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.”

Baca Juga: Doa Terhindar dari Wabah seperti COVID-19 dan Penyakit Mematikan Lain Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

3. Bisa Jadi Orang Lain Justru Lebih Baik

Ingat pepatah bahwa saat satu jari kita menuding orang lain keempat jari lainnya menuding diri sendiri? Itu bisa sebagai pengingat bahwa orang lain yang jadi bahan ghibah mungkin justru lebih baik dari diri sendiri.

Ghibah juga bisa menimbulkan fitnah.

Beliau (Rasullullah) ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589).

Baca Juga: HP Layar 90 Hz Terbaik Bulan September 2020, Salah Satunya Realme 7

4. Nasehati Pelaku Ghibah atau Tinggalkanlah Perkumpulan Tersebut

Menyampaikan kebaikan adalah hal yang sangat baik. Namun, jika orang lain tidak bisa diajak menuju kebaikan maka tinggalkan lingkungan pergaulan yang penuh toxic tersebut.

Itulah keempat cara untuk menghindari ghibah. Bijaksanalah dalam berkata dan memilih lingkungan pergaulan. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler