Network
KABAR JOGLOSEMAR- Berbagai upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat ditengah pandemi corona yang tak kunjung usai terus dilakukan pemerintah.
Selama pandemi praktis pendapatan sebagian masyarakat menurun drastis terutama bagi pekerja informal.
Bukti nyata kehadiran pemerintah untuk membantu masyarakat terutama kelas bawah adalah dengan adanya berbagai bantuan sosial mulai dari bantuan sosial untuk para UMKM, bantuan supsidi upah BLT BPJS Ketenagakerjaan, bantuan sosial BST Rp 300 ribu hingga yang terbaru adalah bantuan subsidi untuk para guru honorer.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan, penyaluran berbagai bantuan sosial dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) membuat 3,43 juta masyarakat Indonesia tak jatuh ke jurang kemiskinan.
Baca Juga: Ellen Page Akui Transgender Jadi Pria, Sekarang Namanya Jadi Elliot
“Program-program yang dilakukan pemerintah cukup memberikan bantuan yang luar biasa bagi masyarakat,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers yang digelar pekan lalu seperti dikutip dari Berita DIY dalam artikel berjudul Bantuan UMKM hingga Prakerja buat 3,43 Juta Masyarakat RI tak Jatuh Kejurang Kemiskinan, Kamis (3/12/20).
Sri Mulyani menyebutkan beragam bantuan pemerintah meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bantuan Sembako Jabodetabek untuk 1,9 juta KPM, dan Bantuan Tunai peserta Sembako non-PKH kepada 9 juta KPM.
Kemudian bantuan upah karyawan kepada 12,4 juta orang, BLT Dana Desa untuk 8 juta penerima, Kartu Sembako 19,4 juta KPM, Bansos Tunai Non Jabodetabek kepada 9,2 juta KPM, dan bantuan beras peserta PKH kepada 10 juta KPM.
Bantuan yang terbaru adalah subsidi upah untuk guru honorer yang mencapai 2,4 juta orang. Program ini dijalankan Kemendikbud dan Kemenag. Lalu program yang terakhir ialah Program Kartu Prakerja untuk 5,6 juta orang.
Baca Juga: Simak 5 Tips Merawat Ikan Cupang, dari Wadah hingga Pakan
