PLN Tetap Berikan Diskon Listrik untuk Periode April Sampai Juni 2021

15 April 2021, 08:41 WIB
Ilustrasi PLN tetap berikan stimulus listrik untuk periode April hingga Juni 2021 /PLN

KABAR JOGLOSEMAR - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan akan tetap memberikan stimulus listrik.

Stimulus tersebut diberikan PLN untuk periode April hingga Juni 2021 mendatang salah satunya diskon listrik.

Hal itu sebagai bentuk bentuk perlindungan sosial pemerintah bagi masyarakat Indonesia di tengah pandemi.

Baca Juga: Sudah Dikaruniai Anak, Cut Meyriska Syok Dengar Kebohongan Roger Danuarta

"Untuk pelanggan prabayar, diskon diberikan saat pembelian token," kata EVP Tarif dan Subsidi PT PLN Tohari Hidayat.

Thohari mengatakan pemerintah sudah mengalokasikan sebanyak Rp13 triliun bagi pelanggan UMKM dan rumah tangga pada periode April hingga Desember 2020.

Sementara antara Januari sampai April 2021, lanjutnya, pemerintah sudah kucurkan sekitar Rp 4,7 triliun.

Pelanggan golongan rumah tangga serta bisnis kecil dan industri kecil daya 450 VA diberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.

Baca Juga: Rogoh Kocek Pribadi, Johnny G Plate Bantu Korban Bencana NTT Rp 500 Juta

Kemudian bagi pelanggan golongan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi diberikan diskon sebesar tarif listrik 25 persen dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.

Nantinya, pelanggan pascabayar akan diberikan diskon dengan langsung memotong tagihan rekening listrik pelanggan.

Sementara untuk pelanggan prabayar, diskon tarif listrik diberikan saat pembelian token listrik.

Sementara itu, pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmi Radhi mengaku dirinya setuju dengan program stimulus listrik ini.

Baca Juga: Viral Video Shalat Tarawih Ngebut di Indramayu: 6 Menit Selesai, Ruku dan Sujud Hanya 1 Detik

Menurutnya, langkah pemerintah tersebut sesuai dengan salah satu tujuan pemberian stimulus.
 
"Ini keputusan tepat karena diskonnya langsung dapat dilakukan instan. Sehingga stimulusnya dapat tepat sasaran," katanya.

Meski demikian, Fahmi meminta agar PLN juga memperhatikan faktor nonteknis sehingga informasi terkait perubahan besaran stimulus itu tidak kontra produktif. ***

Editor: Galih Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler