Kangen Penganan Lemper, Inilah yang Dilakukan Orang Asli Jogja di Belanda

- 3 Februari 2021, 13:50 WIB
 Tampilan pangenan Lemper dengan pembungkus daun bambu.
Tampilan pangenan Lemper dengan pembungkus daun bambu. /// Kiriman Yan Suryoputri, Belanda/Kabar Joglosemar

KABAR JOGLOSEMAR -- Seperti telah diketahui bahwa lemper merupakan penganan yang terkenal di Indonesia.

Penganan berbahan ketan yang bagian dalamnya berisi cincangan daging ayam atau sapid an dibungkus dengan daun pisan ini sering dijadikan menu favorit di antara kue tradisional lainnya.

Cita rasa yang khas dan lezat lemper ini dihasilkan dari rasa ketan, cincangan daging dengan bumbu rempah tertentu, juga aroma daun pisang hasil pemasakan dengan cara dikukus.

Baca Juga: Pengamatan Selama 70 Tahun, BMKG: Perubahan Iklim Nyata dan Ini Dampaknya 

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Pemerintah Siapkan Pengganti BLT BPJS Ketenagakerjaan yang Dihentikan

Hal itu menjadikannya penganan ini spesial bikin kangen siapa saja yang pernah mencicipi atau menikmatinya.

Isi Lemper berupa ketan dan isinya cincangan daging ayam
Isi Lemper berupa ketan dan isinya cincangan daging ayam //Kiriman Yan Suryoputri, Belanda/ Kabar Joglosemar

Ada pengalaman yang menarik diceritakan oleh Yan Suryoputri warga asli Jogja, yang telah puluhan tahun menjadi warga negara Belanda kala dirinya merasa kangen kuliner atau masakan tradisional Jawa, salah satunya penganan Lemper.

“Kebetulan saya punya hobi masak apabila kangen penganan Jogja yang bikin sendiri. Seperti bikin Lemper ini, harus bisa mengkreasi karena bahan-bahannya tidak mudah tersedia di sini (Belanda), khususnya daun pisang,” cerita Yan Suryoputri kepada Kabar Joglosemar melalui pesan elektronik, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: Anti Gagal, Simak 7 Cara Nembak Si Dia saat Valentine Day

Baca Juga: Simak, 7 Cara Unik Habiskan Waktu Valentine Day untuk Pasangan LDR

Menurut istri ekspatriat yang pernah bertugas di Jogja ini, harga perbiji Lemper 2.50 Euro atau berkisar Rp 40.000 di sebuat depot makanan khas Indonesia di Den Haag.

“Lemper yang diterjemahkan dalam bahsa Belanda menjadi, Kleefrist gekookt in kokos gevuld met gekruide kip (nasi ketan dimasak dengan santan diidi ayam berbumbu) ini pembungkusnya plastic, tekstur agak basah dan kecil lagi,” terang Yan.

Cara bikin Lemper sebenarnya cukup mudah, lanjut Yan Suryoputri, hanya daun pisang yang sulit didapatkan di Belanda, kalau adapun dalam bentuk beku dan harganya cukup mahal di supermarket.

Bentuk kemasan daun bambu yang dijual di supermarket
Bentuk kemasan daun bambu yang dijual di supermarket /Kiriman Yan Suryoputri, Belanda/Kabar Joglosemar

“Sebagai penggantinya pakai daun bambu dengan ditali semacam tali mendong. Sementara untuk santan kelapa dan bahan lainnya harus pandai memilih yang berkualitas tentunya. Dimasak seperti lazimnya masak Lemper, dengan cara dikukus. Soal cita rasa nggak kalah dengan Lemper asli dari Jogja,” tutupnya.***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x