Mencicipi Warung Pecel Ndeso yang Mblusuk dan Ngehits di Bantul

12 Maret 2021, 17:12 WIB
Rangkaian menu kuliner Yu Temu, berupa pecel ndeso, mangut lele, mihun ndeso, serta lauk tempe dan tahu bacem /Kabar Joglosemar/Tedy Kartyadi

KABAR JOGLOSEMAR -- Menikmati kuliner kekinian tak hanya sekadar cita rasa dari makanan yang disajikan namun juga tempat dan suasana juga harus mendukung.

Kesatuan antara cita rasa menu dan tempat atau suasana yang kini banyak bermunculan sehingga menjadikan bisnis wisata kuliner tumbuh pesat di Yogyakarta.

Baca Juga: Jangan Sampai Kehabisan! Ini Cara Beli Kalung Emas Ikatan Cinta, Dapat Diskon Hingga Free T-Shirt

Pertumbuhan tempat-tempat kuliner semacam itu sebenarnya banyak terinspirasi dari adanya warung-warung makan yang telah ada sebelumnya.

Warung makan terutama dengan menu-menu tradisional yang tempatnya nylempit (tersembunyi) di sebuah desa, namun ngehit karena banyak diburu orang.

Kebanyakan bangunan warungnya pun hanya rumah sederhana berasitektur rumah kampung rumah adat Jawa pada umumnya.

Satu diantaranya usaha kuliner yang nylempit tapi cukup ngehit bagi usia tengah baya warga Jogja adalah Warung Pecel Ndeso dan Mangut Lele Yu Temu atau banyak yang menyebutnya pecel nggir li (pinggir kali).

Sebab tempat usaha yang dirintis sejak tahun 1985 itu lokasinya berada di pinggiran Sungai Bedhok, tepatnya di Tempuran, Sembungan, Kelurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 14 Hampir Ditutup, Segera Klik ‘Gabung’ di Link Ini

Awal mula usaha kuliner ini dirintis oleh Mbah Atmo yang kemudian diteruskan oleh putrinya yang akrab dipanggil Yu Temu.

“Semenjak simbah sudah tidak kuat untuk memasak, usaha warung dilanjutkan oleh simbok (ibu) yang kini juga sudah uzur. Maka saya kini membantunya seperti halnya simbok dulu membantu simbah,” terang Mbak Rub putri Yu Temu kepada Kabar Joglosemar, Jumat (12/3/2021).

Pecel Ndeso Yu Temu tidak beda jauh dengan masakan pecel lainnya, namun sayurannya lebih komplit, yaitu bayam, kenikir, kecambah, daun pepaya (tidak terasa pahit).

Terkadang ada bunga Turi apabila pas musimnya. Bumbu pecel juga masih dibikin secara tradisional, kacang beserta bumbu ditumbuk memakai alu dari kayu dan lumpang batu.

Baca Juga: Isu Bullying Mingyu SEVENTEEN, Pledis Entertainment Berikan Pernyataan Tambahan

Membuat cita rasa bumbu jauh berbeda apabila diproses dengan mesin blender.

Menu istimewa selain pecel ndeso, masakan mangut ikan lele dengan kuah santan encer seperti gulai, dengan lombok rawit utuh.

Juga berbeda dengan mangut lele pada umumnya dengan kuah kental. Mangut lele Yu Temu terasa segar, pembeli dapat mengatur kepedasan kuah tersebut dengan cara menumbuk lombok yang ada dalam kuah.

Sebagai pelengkap juga dihidangkan lauk aneka macam baceman, tahu, tempe, gembus, dan koro.

Baca Juga: Kenapa Chen EXO Trending di Twitter? Ini Jawabannya

Warung Pecel Ndeso dan Mangut Lele Yu Temu buka setiap hari, dari pagi jam 08:00 WIB hingga dagangan habis.

Libur atau tutup pada hari Minggu atau jika ada kepentingan keluarga. Posisi letaknya di barat daya Kota Yogyakarta, cukup mudah untuk dijangkau, bisa dari arah Desa Wisata Kasongan atau dari arah Pabrik Gula Madukismo.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler