Serabi Kocor, Kelezatan Serabi Kuah Santan dan Gula Jawa yang Melegenda

15 Desember 2020, 08:39 WIB
Kue Serabi Kocor Bu Ngadinem /

KABAR JOGLOSEMAR- Menikmati sore dengan semangkok serabi kocor lengkap dengan segelas wedang bajigur menjadi penutup sore yang sempurna setelah seharian beraktifitas dengan rutinitas pekerjaan. 

Tak hanya kota kembang Bandung atau Solo yang punya sajian khas serabi dengan berbagai jenis dan varian rasa. 

Berjalan-jalan ke kota Bantul tepatnya di Jalan Bantul Nyemengan, selatan jembatan Winongo di sisi jalan terdapat penjual serabi kocor yang sudah menjajakan serabi khas Yogya tersebut sejak tahun 1998. 

Baca Juga: Hari Ini Ditutup, Berikut Cara Mudah Peserta Kartu Prakerja Bisa Dapatkan Insentif Rp 150 Ribu

Serabi kocor bu Ngadinem begitu masyarakat sekitar dan pengunjung menyebutnya ketika membeli serabi yang terkenal dengan kuah santan dan gula jawa yang membuat serabi kocor menjadi kuliner favorit berbagai kalangan ini. 

Selama ini sering dijumpai di pasar atau toko-toko oleh-oleh adalah serabi yang telah dimodifikasi rasa dan bentuknya yang beraneka macam.

Berbeda dengan serabi kocor yang tetap mempertahankan bentuk asli serabi tanpa tambahan berbagai macam rasa dan lebih mengutamakan cita rasa kuah kocor didalamnya.

Baca Juga: Hari Ini Ditutup, Berikut Cara Mudah Peserta Kartu Prakerja Bisa Dapatkan Insentif Rp 150 Ribu

“Disebut serabi kocor karena serabi ini disiram kuah santan dan gula jawa. Saya memang mempertahankan bentuk penyajian serabi seperti zaman kakek nenek. Zaman dulu orang Belanda juga gemar menyantap serabi lengkap dengan kuah kocor yang memberikan rasa manis dari gula jawa dan sedikit asin dari santan,” ujar Pemilik Serabi Kocor, Ngadinem, Senin (14/12/20).

Proses pembuatan serabi kocor ini masih menggunakan cara tradisional, hanya terdapat 3 tungku untuk membuat cetakan serabi. 

Untuk membuat adonan serabi, Ngadinem cukup menyiapkan tepung beras, kelapa muda dan garam. 

Baca Juga: Mengapa Ayat Kursi Setara dengan Seperempat Al Quran? Simak Bacaan Ayat Kursi Lengkap dengan Arti

Bahan-bahan yang mudah ditemui dan mudah diolah namun tetap memerlukan keterampilan tersendiri membuatnya ketika dimasukkan kedalam cetakan. 

Jika terlalu sedikit akan menjadi serabi yang encer sedangkan jika adonan terlalu tebal dimasukan kedalam cetakan maka serabi tidak akan matang secara maksimal.

“ Proses membuat serabi ketika dimasak didalam tungku hanya sekitar 1 sampai 2 menit hingga bagian bawah serabi berubah warna menjadi sedikit kecoklatan. Biasanya 1 mangkok serabi berisi 2 atau 3 buah serabi tergantung selera pembeli. 1 serabi kocor dijual dengan harga murah Rp 2500,” kata wanita yang membuka lapak dagangannya mulai pukul 15.00 hingga 20.00 WIB ini.

Baca Juga: Kalimat Ucapan Natal dalam Bahasa Inggris dan Artinya untuk Kirim ke Kerabat

Semangkok serabi kocor selain disajikan dengan kuah santan dan gula jawa juga disajikan dengan irisan nangka yang semakin menggugah selera ketika menyantap kudapan tradisional ini. 

Selain bisa menikmati serabi kocor hangat, pembeli juga dapat memesan minuman pelengkap yaitu wedang bajigur.

Meski letaknya di pinggir jalan dan jauh dari kesan mewah warung atau resto, nyatanya serabi kocor bu Ngadinem memiliki banyak peminat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. 

Baca Juga: 6 Kunci Sukses Strategi Nasional Keuangan Inklusif Indonesia

Tak jarang setiap hari libur banyak wisatawan asal Jakarta dan kota besar lainya singgah untuk mencicipi serabi kocor khas Yogya sebelum melanjutkan perjalanan wisata ke desa Kasongan atau Parangtritis. 

Dira, salah satu pengunjung mengatakan, ia dan teman-temanya cukup sering membeli serabi kocor bu Ngadinem karena rasa serabi yang khas.

" Saya lumayan sering mampir beli serabi kesini karena kebetulan suka sekali dengan kuah kocor serabinya. Selain itu serabi yang disajikan masih original tidak ada campuran berbagai varian rasa seperti yang ada dipasaran saat ini," tuturnya.

Baca Juga: Siapkan KTP Lalu Cek dtks.kemensos.go.id untuk Lihat Penerima Bansos BST Rp 300 Ribu

Lain hal nya dengan Yanto, bapak dua anak asal Purworejo ini seringkali mampir ke serabi kocor bu Ngadinem ketika sedang liburan ke Yogya.

" Biasanya kalau liburan ke Yogya saya selalu mampir beli serabi kocor. Menurut saya tekstur serabi pas, tidak terlalu encer juga tidak terlalu keras. Pas juga dengan kuah kocor dan gula jawa nya yang tidak terlalu manis," pungkasnya.*** (Kabar Joglosemar/Windy Anggraina)

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler