Network
KABAR JOGLOSEMAR - Turah Parthayana akhirnya buka soara soal kabar yang belakangan ini berhembus di media sosial. Menanggapi hal tersebut, Turah Parthayana membuat video klarifikasi soal tudingan kasus pelecehan seksual yang kabanya menyebar di Twitter dan menjadi trending di beberapa pemberitaan media.
Video klarifikasi soal tudingan kasus pelecehan seksual Turah tersebut diunggah di kanal YouTube @TurahParthayana pada Senin, 10 Agustus 2020 kemarin. Dalam video berdurasi 20 menit 45 detik itu, Turah mengungkapkan kejadian versinya.
Mulanya ia membahas bagaimana mulanya utas yang dibuat akun Twitter bernama Libur panjang dengan username @sandi_sa119 pada 5 Agustus 2020 lalu.
Baca Juga: Daftar Lagu Wajib Nasional Beserta Lirik untuk Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2020
"Di sini posisinya aku bikin twit terus direply sama libur panjang kalau aku disuruh jujur sama followersku dan aku diberhentikan oleh PPI Kota Tomsk karena melakukan pelecehan seksual, predator, ramein aja dia jujur. Twitnya sangat sensitif banget kan," seperti yang dikutip Kabar Joglosemar dari video yang diunggah di kanal YouTube Turah Parthayana.
https://twitter.com/sandi_sa119/status/1291048890775613442?s=19
Dia mengatakan bahwa akun Twitter tersebut sudah melakukan ujaran kebencian kepadanya setelah berbagai balasan di Twitter dan tag yang masif kepada Turah. Dalam video klarifikasi yang diunggah Turah soal tudingan kasus pelecehan seksual yang dilakukannya, ia mengatakan ada perbedaan hal yang disampaikan akun tersebut maupun korban.
"Nah kita lihat dari knologi satu ini. Dari pihak JA bilang aku mengajak duluan untuk menon film horror sama Dani. Padahal sebelumnya aku ada chat DM si JA, dia yang ngajak aku duluan. Kita saling ngajak," kata dia.
Baca Juga: Ini 8 Kpop TikTok Challenge yang Populer
"Ini sebenernya agak melenceng juga ini aku tunjukin," lanjut dia ketika mengklarifikasi soal ajakan nonton film bersama.
Dia pun mempertanyakan bagaimana kronologi membingungkan dari kronologi kejadian pelecehan seksual yang terjadi di tahun 2019 saat itu. Dia pun melompat ke rekaman suara selanjutnya yang memperdengarkan ayah YouTuber Turah menuntut balik. Dari rekaman itu Turah merasa adanya provokasi yang disampaikan oleh akun Twitter yang membuat utas tersebut.
"Kita lanjut lagi ke kronologi (mendengarkan isi rekaman). 'serius bokapnya Turah nuntut apa?'. Kenapa anda menjadi provokator sekali bapak? Maksudnya seharusnya kalau memang mempublikasikan kejadian ini seharusnya menjadi perantara lah. Kelihatan dari penyampaian (Twitter) Libur Panjang yang memprovokasi biar aku merasa bersalah di kejadian ini," kata dia lagi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi HP di Bawah Rp 1 Juta untuk Dipakai Belajar Online
Dari video klarifikasi yang dibuat soal tudingan pelecehan seksual tersebut, Turah Parthayana hanya ingin menyampaikan kepada warganet mengenai kronologi kejadian tersebut. Dia sendiri juga mempertanyakan motivasi yang dibuat akun pengunggah utas tersebut soal tudingan itu.
"Tadi aku sempat down ya. Aku berusaha menghibur diri gitu. Udah ngomongin kronologinya, panjang banget. Intinya aku tidak bisa membantah semua kronologi yang disampaikan dari pihak JA karena ya udahlah, karena kalian juga sudah mendengarnya dari Twitter dua hari yang lalu. Dan aku baru kalrifikasi sekarang, mendingan yang intinya aja. Ya kalau aku udah punya bukti, aku tunjukin ke kalian itu biar kalian tapi gimana sih kejadian sebenarnya," ungkapnya.
"Yang membuat aku sedihnya di Twitter itu yang menyebut aku predator seks kayak aku mulai melecehkan nggak cuma satu orang doang tapi ada yang lainnya. Tapi nggak ada bukti. Terus ada yang mengatakan aku melecehkan orang Rusia juga melecehkan talentku. Kok bisa bawa-bawa talentku?" kata Turah.
Baca Juga: Nadjmi Adhani, Wali Kota Banjarbaru Meninggal Usai Berjuang Melawan COVID-19
Sebelumnya nama YouTuber Turah Parthayana ramai diperbincangkan usai kemunculan utas Twitter yang dibuat akun bernama Libur Panjang dengan username @sandi_sa119 pada 5 Agustus lalu. Dalam unggahan tersebut, nama YouTuber Turah Parthayana diseret atas kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukannya kepada seorang perempuan berinisial JA saat mereka berkuliah di Tomsk, Rusia pada tahun 2019 lalu. ***
